Sensor Suhu atau Temperature Sensor
adalah sebuah komponen Elektronika yang bertipe aktif atau pasif yang mengukur
nilai dari perubahan suhu atau temperature disekitar komponen tersebut
dan menghasilkan signal elektrikal dengan linier sesuai dengan pembacaan suhu
yang direspon komponen tersebut secara kontinu dan real time.
Nama lain dari Sensor Suhu bisa disebut Transduser
Fungsi dan Aplikasi Sensor Suhu
Dalam dunia industri Sensor Suhu berfungsi sebagai monitoring secara
real time dan kontinu keadaan perubahan suhu mesin atau sebuah zat yang
mendukung proses produksi tersebut.
Untuk Aplikasinya sebagai berikut:
-
Sebagai Pengaman Mesin, dengan mengetahui nilai suhu pada mesin
tersebut maka dibuat sebuah rangkaian kontrol ketika suhu mencapai batas
tertentu untuk mematikan mesin tersebut.
-
Sebagai Monitoring Suhu Air, Untuk operator pada industri ini
sangat penting karena proses ada sebuah proses produksi yang menjaga suhu
pada air tersebut.
Cara Kerja Sensor Suhu Hingga Tampil Pada Display
Prinsip Kerja
Sensor Suhu
secara umum komponen yang mengukur nilai suhu sekitar dirubah ke sinyal
listrik.
Sinyal listrik tersebut yang sering dipakai adalah
- Sinyal listrik 4 - 20mA
- Sinyal listrik 1 - 5V
- Sinyal listrik 0 - 10V
Dari jenis sinyal listrik diatas kita memerlukan sebuah kontroller untuk
memproses sinyal tersebut hingga tampil pada Display.
Janis-jenis Sensor Suhu Pada Industri
Ada 4 jenis sensor suhu:
- Sensor Suhu RTD ( Resistance Temperature Detectors )
- Sensor Suhu Termokopel (Thermocouple)
- Sensor Suhu Thermistors
- Sensor Suhu Semiconductor
Dari 4 Jenis Sensor Suhu tersebut ada 2 jenis banyak kita jumpai pada
industri yaitu RTD dan Thermocouples.
1. Sensor Suhu RTD ( Resistance Temperature Detectors )
Berfungsi untuk mengubah suhu menjadi resistansi (ohm) listrik yang
sebanding lurus dengan perubahan suhu.
Semakin tinggi suhu yang terukur, resistansinya semakin besar juga.
Banyak yang kurang tahu tentang RTD karena di indonesia biasanya di sebut
dengan PT100 padahal itu tipe pilihan dari RTD.
Terdapat berbagai tipe RTD:
Material ini sangat penting anda ketahui karena banyak dipasaran banyak yang
jual dengan harga murah tetapi meterialnya jelek.
Berikut daftar material RTD dimulai dari yang terbaik
-
Platina ( platinum 3850 ppm / K, dimana kenaikan 0.385 Ohm per 1 °C
)
- Emas
- Perak
- Nikel
- Tembaga
Karakter dan Wiring RTD
Sensor Suhu RTD PT100 pada suhu 0°C maka nilai hambatanya 100 Ohm, dan
nilai dari 1°C adalah 1,969 Ohm.
Range dari PT100 adalah -150 sampai 1000°C.
Contoh jika PT100 berada pada suhu 100°C maka nilai hambatanya
138,50 Ohm
Sensor Suhu RTD PT1000 sama halnya dengan PT100 tapi nilai hambatanya
lebih tinggi, dimana pada suhu 0°C nilai hambatanya 1000 Ohm dan 1°C adalah
19,69 Ohm.
Range sama -150 sampai 1000°C.
Wiring RTD PT100 ada 3 macam semakin banyak jumlah wire ( kabel ) maka semakin
akurat
Jenis Wiring PT100 :
- 2 Wire ( 2 wiring kabel )
- 3 Wire ( 3 Wiring Kabel )
- 4 Wire ( 4 Wiring Kabel )
Jadi ketika anda menggunakan Sensor Suhu PT100 menggunakan 2 Wire pada
pembacaan suhu pengukuran real adalah 100°C sedangakan di controller
kok 98°C.
Beda lagi jika menggunakan 3 Wire maka di Controller akan menampilkan
display suhu 99°C
Nah ini yang paling akurat menggunakan 4 Wire, pembacaan pada
pengukuran suhu dengan controller display yang terbaca berbanding lurus
menjadi 100°C.
Kelebihan Sensor Suhu RTD - PT100
- Tingkat Akurasi pengukuran yang tinggi.
- Sinyal yang perubahanya linier
- Respon perubahan yang cepat
Kekurangan Sensor Suhu RTD - PT100
- Harga relatif mahal
- Panjang kabel (jangkauan ) yang lebih pendek dari pada thermocouple
- Resistansi yang rendah
- Rentan pada kerusakan mekanis
- Perlu catu daya
- Rentan terhadap sinyal noise
- Jika rusak tidak bisa diperbaiki
- Jika ada kabel yang terkelupas menyebabkan pembacaan error
2. Sensor Suhu Termokopel ( Thermocouple )
Thermocouple terbuat dari sepasang transduser panas dan dingin yang
disambungkan kemudian dilebur bersama, yang menyebabkan timbul perbedaan
antara sambungan tersebut dengan sambungan referensi yang berfungsi sebagai
pembanding.
Jadi ada sebuah perbedaan transduser panas dan dingin yang perbedaan
tersebut menjadi nilai pengukuran suhu oleh Termokopel.
Jenis Termokopel dan Bahan Pembuatanya
Menurut standar ISA MC96.1, termokopel dapat ditunjuk dengan kombinasi
huruf yang berbeda seperti "E", "J", "K", "T", "S", "R". Empat dari kombinasi
kawat termokopel yang paling populer hampir selalu diidentifikasi dengan nama
dagangnya:
-
Termokopel Type E adalah kombinasi Chromel (Nickel-Chromium) dan
Constantan (Copper-Nickel).
- Termokopel Type J adalah kombinasi dari Besi dan Constantan.
-
Termokopel Type K adalah kombinasi dari Chromel (Nickel-Chromium)
dan Alumel (Nickel Aluminium).
-
Termokopel Type T adalah kombinasi dari Tembaga dan Constantan.
-
Termokopel Type S adalah kombinasi dari Platinum 10% rhodium dan
Platinum.
-
Termokopel Type R adalah kombinasi dari Platinum 13% rhodium dan
Platinum.
Range Pengukuran Sensor Suhu Termokopel:
- Termokopel Type E adalah 0 - 800°C
- Termokopel Type J adalah 0 - 750°C
- Termokopel Type K adalah 0 - 1100°C
- Termokopel Type T adalah -185 - 300°C
- Termokopel Type S adalah 0 - 1550°C
- Termokopel Type R adalah 0 - 1600°C
Kelebihan Sensor Suhu Termokopel
- Respon terhadap perubahan yang cepat
- Cocok untuk pengukuran jarak jauh
- Harga Murah
Kekurangan Sensor Suhu Termokopel
-
Memerlukan kabel kusus termokopel untuk menghindari noise atau suhu
external
- Kemungkinan sensitivitas terhadap sinyal noise
- Kebutuhan akan instrumen sekunder
- Perlu menghindari persimpangan antara logam yang berbeda
-
Ketidakmampuan untuk mengukur suhu secara akurat dalam rentang yang sempit
3. Sensor Suhu Termistor (Thermistors)
Termistor adalah termometer tahanan, mirip dengan Resistance Temperature
Detector (RTD) dan digunakan untuk pengukuran suhu . Ini terdiri dari
resistor non-logam yang digunakan sebagai elemen penginderaan suhu.
termistor ini terutama berlaku dalam pengukuran suhu presisi, kontrol suhu,
dan kompensasi suhu, terutama dalam kisaran suhu yang lebih rendah -100°C
hingga +300°C.
Perbedaan antara Thermistor dan Resistance Temperature Detectors (RTD)
Perbedaan pertama, bahwa hambatan listrik dari resistor yang digunakan dalam
termistor bervariasi secara non-linear sehubungan dengan suhu.
perbedaan kedua, Elemen penginderaan yang digunakan dalam termistor terdiri
dari keramik atau polimer, sedangkan RTD menggunakan logam murni sebagai
elemen penginderaannya.
Bahan Sensor Suhu Termistor
Alat ini dibuat dari bahan-bahan seperti campuran logam oksida seperti
mangan, nikel, kobalt, dan besi yang disinter.
Daya tahannya berkisar dari 0,4 ohm hingga 75 mega-ohm.
Jenis Sensor Suhu Termistor
- Positive Temperature Coefficient Thermistor (PTC)
- Negative Temperature Coefficient Thermistor (NTC)
Positive Temperature Coefficient Thermistor (PTC)
Semakin tinggi pengukuran suhu maka nilai resistansi / hambatan semakin tinggi
(+) hingga aliran listrik menjadi 0 karena batasan maksimum
hambatan.
Negative Temperature Coefficient Thermistor (NTC)
Sebaliknya semakin tinggi pengukuran suhu maka nilai resistansi akan menurun
(-), ketika suhu mencapai nilai maksimum.
Maka Hambatan akan 0 dan aliran listrik akan semakin besar sesuai tegangan
yang diijinkan.
Aplikasi Sensor PTC dan NTC
-
Biasanya sensor suhu sering digunakan pada rangkaian elektronik seperti AC
-
Thermistor juga biasanya digunakan untuk membatasi lonjakan arus disuatu
rangkaian elektronik
-
Thermistor juga dapat digunakan untuk melindungi komponen lainnya dengan
cara memutus aliran listrik.
4. Sensor Suhu Semiconductor
Sensor suhu Semiconduktor adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk
mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan.
Teknologi ini banyak digunakan dalam perangkat elektronik dan teknologi IC
Karakteristik linier, ukuran kecil, dan biaya rendah adalah keunggulan dari
teknologi ini
Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 ºC sampai +150 ºC.