Omron PLC 5 - Instruction Counter simulation CX Designer

Omron PLC 5 - Instruction Counter simulation CX Designer

Program dasar yang harus dulur kuasai, dengan memahami program dasar maka untuk pengembangan berikutnya akan membuat cepat belajar dengan ide dan logika dulur. 
 Instruction Counter

Pengertian Counter

seperti halnya atau logikanya dulur menghitung orang didalam bus untuk membayar tiket masuk, disini dulur pasti menghitung berapa orang di bus, mulai dari belakang 1 ditambah lagi 1 = 2 dan seterusnya jadi counter itu +1 atau di tambah 1 ketika inputan pada PLC menyala.

Logika seperti itu banyak sekali arti counter yang bisa dipahami tetapi counter ini sangat penting untuk dasar pemrograman untuk dipadukan dengan logika yang lain. 
Baca Juga

Cara Pemrograman Counter

  • Buka CX Programmer dahulu dulur. 
  • Setelah terbuka, Klik File > New. 
  • Kemudian isi Device Name terserah mau dinamakan apa saja boleh. 
  • Device Type , pilih untuk yang CP1H.
  • Network Type, pilih USB.
  • Klik OK.
  • Pada section 1, buatlah sebuah kontak NO (normaly open) dengan address 0.00 dan kasih comment sensor.
  • Buat PLC Intruction dengan menekan dikeyboard I.
  • Hapus dahulu I, kemudian tulis CNTX
  • Spasi kemudian biarkan 0 saja itu alaman Counternya terserah mau  diisi apa, yang penting dalam 1 program jangan ada yang sama untuk alamat counternya. 
  • Spasi lagi kemudian masukan berapa nilai counter maksimalnya disini saya mengisikan 10, jadi 10 inputan masuk maka output dari counter akan menyala.
  • Buat kontak NO lagi dengan address 100.00.
  • Sambungkan semua kontak NO dengan garis ke counternya. 
  • Pindah ke Rung bawahnya. 
  • buatlah sebuah kontak NO dengan address output dari Counter dengan awalan C dan dikuti dengan alamat counternya 0 - 9999.
  • Kemudian buat Kontak Coil untuk lampus dengan address 100.0 dan dikasih Comment Lamp.
PLC Instruction Counter

Cara Kerja Program Counter

  • Ketika Sensor menyentuh benda dan memberikan inputan pada PLC dengan alamat 0.00, maka program counter akan menghitung 1.
  • Sensor menyentuh benda lagi maka counter akan bertambah menjadi 2 dan seterusnya. 
  • Ketika counter sudah menghitung 10 menyatakan sensor tersebut sudah menyentuh benda sebanyak 10 kali. 
  • Program counter akan mengeluarkan output pada alamat C000 untuk menyalakan Lamp dengan alamat 100.0. 
  • Setelah lampu menyala, Counter akan direset dan menghitung kembali mulai dari 0.
  • Ouput counter juga akan mati, dan lampu juga akan mati. 
  • Siklus ini akan berlanjut hingga sensor tidak menyentuh benda lagi.

Cara Simulasi dengan CX Desginer

Karena CX Designer lebih mudah untuk mempelajarinya dengan gambar maka saya buatkan video tutorial untuk memudahkan dulur untuk belajar dan melihat langsung bagaimana untuk memprogram sebuah intruction Counter pada PLC omron CP1H.

Program Instruction Counter

Untuk yang ingin langsung mempelajarinya melalu CX Programmer disini saya memberikan program Counternya beserta CX Designernya.

Program Counter Simulasi Program Counter

Contoh Aplikasi penggunaan counter

  1. Mesin yang membutuhkan berapa kali mesin menyala, setelah tercapai maka akan dilakukan servis.
  2. Mesin Filling atau Packing yang selalu menghitung berapa packing yang selesai.
  3. Program parkir.
  4. Interlock untuk sistem Automasi.
  5. Dan dulur kembangkan juga agar terdapat inovasi yang baru.

Semoga bermanfaat untuk mendalai tentang Instruction Counter PLC Omron.
Baca selengkapnya »
Belajar PLC Omron terbaik 2019 dan gratis beserta Pemrograman

Belajar PLC Omron terbaik 2019 dan gratis beserta Pemrograman

Sejarah Ditemukanya PLC

Belajar PLC

Belajar PLC omron secara gratis dan berdiskusi seperti kursus pada umumnya, yang memberikan pendapat atau ide untuk belajar bersama dengan artikel yang mudah dipahami,

belajar PLC omron beserta pemrogamanya sangat penting dan mahal harganya.

Pada akhir 1960-an, PLC pertama kali diperkenalkan. Alasan utama untuk merancang perangkat semacam itu adalah menghilangkan biaya besar yang terlibat dalam mengganti sistem kontrol mesin berbasis relay yang rumit.

Bedford Associates (Bedford, MA) mengusulkan sesuatu yang disebut Modular Digital Controller (MODICON) ke produsen mobil AS utama.

Perusahaan lain pada saat itu mengusulkan skema berbasis komputer, salah satunya didasarkan pada PDP-8.

MODICON 084 membawa PLC pertama di dunia ke dalam produksi komersial.

Ketika persyaratan produksi berubah demikian pula sistem kontrol.

Ini menjadi sangat mahal ketika perubahannya sering terjadi.

Karena relay adalah alat mekanis, memiliki masa penggunaan terbatas yang memerlukan perawatan rutin.

Sebab dengan banyaknya relay untuk menggerakan beberapa motor, maka diperlukan relay yang banyak untuk interlockingnya dan membuat wiring sangat banyak.

Tahun 1970-an, PLC berkembang menggunakan Mikroprosesor berbasis bit-slica yaitu AMD 2901 dan 2903 masih sama MODICON untuk memegang PLCnya.

Tahun 1973-an Munculah sebuah sytem komunikasi serial yang di kembangkan modicon yang bernama MODBUS berfungsi sebagai komunikasi antara PLC 1 dengan PLC yang lain.

Tahun 1980-an Mengambangkan untuk komunikasi dengan protokol otomasi manufaktur General Motor (MAP).

Ini juga merupakan waktu untuk memperkecil ukuran PLC dan menjadikannya software yang dapat diprogram melalui pemrograman simbolis pada PC.

Tahun 1990-an PLC Memenuhi standart terbaru(IEC 1131-3) untuk

Bahasa pemegroman yang disamakan untuk internasional , seperti Ladder Diagram, Function Block Diagrams, instruction lists, C and structured text.


Pengertian PLC

PLC (Programmabel Logic Control) adalah perangkat yang dibuat untuk menggantikan sirkuit relay sekuensial yang diperlukan untuk kontrol alat berat.

PLC bekerja dengan melihat inputnya dan tergantung pada keadaannya, menyalakan / mematikan outputnya.

Pengguna memasuki suatu program, biasanya melalui software, yang memberikan hasil yang diinginkan.

Prinsip Kerja PLC

Cukup Simpel untuk prinsip kerja PLC karena hanya ada 3 proses.
Prinsip Kerja PLC

1. CHECK INPUT STATUS PLC

Melihat setiap input untuk menentukan apakah itu aktif atau tidak aktif.

Dengan kata lain, apakah sensor terhubung ke input pertama? Bagaimana dengan input kedua?

Bagaimana dengan yang ketiga ... Ini mencatat data ini ke dalam memorinya untuk digunakan selama langkah berikutnya.

2. EXECUTE PROGRAM PLC

Selanjutnya PLC menjalankan program satu instruksi dalam satu waktu.

Mungkin program mengatakan bahwa jika masukan pertama diaktifkan maka harus menyalakan keluaran pertama.

Karena sudah tahu input mana yang aktif atau nonaktif dari langkah sebelumnya, maka akan dapat 

memutuskan apakah output pertama harus dihidupkan berdasarkan pada keadaan input pertama.

Ini akan menyimpan hasil eksekusi untuk digunakan nanti selama langkah berikutnya.

3. UPDATE OUTPUT STATUS 

Akhirnya PLC memperbarui status output. Ini memperbarui output berdasarkan input yang ada selama 

langkah pertama dan hasil dari mengeksekusi program Anda selama langkah kedua.

Berdasarkan contoh pada langkah 2 sekarang akan menyalakan output pertama karena input pertama 

aktif dan program Anda mengatakan untuk menyalakan output pertama ketika kondisi ini benar.

Setelah mengetahui apa itu prinsip kerja plc sobat pasti tambah semangat untuk belajar plc dengan giat.

Response Time PLC

Response Time PLC adalah fakta yang harus sobat pertimbangkan saat berbelanja PLC.

Sama seperti otak sobat, PLC membutuhkan waktu tertentu untuk bereaksi terhadap perubahan.
belajar plc otodidak
Input, Proses menganalisa input mana aja yang aktif atau tidak aktif maka dibutuhkan waktu untuk menganalisa input.

Program Execution, Program membutuhkan waktu untuk mengeksekusi inputan yang di terima dan diolah untuk di keluarkan melalui output plc.

Output Response, Keluaran dari program yang membutuhkan waktu untuk meresponnya.

Jadi kesimpulanya Respon Time PLC = Input Response + Program Execution + Output Response. Biasanya satuanya adalah ms ( milli Secon ).


Mengenal Merek PLC Beserta Software

Di Indonesia banyak sekali programmer yang menggunakan beberapa merek PLC untuk menyesuaikan kebutuhkan project dilapangan.

Dengan adanya banyak PLC yang masuk programmer Indonesia termasuk programmer multi talenta

Karena harus menguasai setidaknya semua PLCsebab project tidak selalu bergantung dengan satu merek PLC

Tetapi macam - macam PLC,

berikut daftar PLC beserta Software yang digunakan:
PLC + SOFTWARE INFORMATION
  • PLC OMRON
    • CX Progammer
  • PLC SCHNEIDER
    • Unity Pro
    • SoMachine
    • SoMachine Basic
  • PLC MITSHUBISI
    • GX Developer
  • PLC SIEMENES
    • SIMATIC STEP 7
  • PLC PANASONIC
    • FPWIN Pro
  • PLC Allen Bradley
    • RSLOGIX 5000


Tipe PLC

Dulur harus tahu tipe PLC itu seperti apa saja, karena untuk memilih plc itu harus mengetahui tipe yang digunakan

Dan disesuaikan dengan kebutuhan I/O ( Input / Output ) agar memudakan dalam belajar plc mulai dari dasar.

Untuk tipe plc sendiri setahu saya dan banyak digunakan di indonesia ini adalah 3 tipe plc yaitu:
  • Compact PLC
  • Modular PLC
  • Rack PLC

1. PLC Bertipe Compact

CP1H - PLC bertipe Compact
CP1H - PLC bertipe Compact
PLC dengan tipe compact seperti namanya compact yang artinya adalah kompak, plc ini lengkap sudah siap diprogram dan diwiring untuk menjalankan sebuah system.

PLC compact ini sudah ada semua dari digital input, digital ouput, dan analog input maupun output. Hebatnya sekarang tipe kompak sudah ada yang built ini komunikasi ( RS232, RS485, dan Ethernet IP )

Kelebihan PLC tipe Compact

  1. Harganya yang murah dibandingkan dengan tipe modular maupun tipe rack.
  2. Semua I/O ada dari digital input maupun output menjadi 1 dalam 1 PLC.

Kekurangan PLC tipe Compact

  1. Untuk Expansi sebuah modul terbatas bisa dibilang sedikit, jadi ketika memerlukan banyak I/O untuk memelih tipe PLC ini harus diperhitungkan lagi.
  2. Speed dari PLC lambat, untuk sebuah system proses tidak dianjurkan untuk menggunakan PLC ini. Takutnya responya lambat dan menyababkan sebuah ketidak presisian dalam berhitung maupun proses mesin.

2. PLC Bertipe Modular

belajar ladder diagram plc
PLC dengan tipe modular yaitu plc yang bagianya terpisah-pisah jadi harus membeli modul 

Satu-satu agar bisa menjadi sebuah PLC yang bisa menjalankan system,

Berikut module yang harus ada dalam sebuah PLC Modular.
  1. CPU, Otak dari PLC yang harus ada.
  2. Power Supply, untuk ini bisa dipilih apakan input source 220VAC atau 24VDC.
  3. Module Digital Input.
  4. Module Digital Output.
  5. Module Analog Input
  6. Module Analog Output.
  7. Module Komunikasi ( RS232, RS485, dan Ethernet IP ).

PLC Modular sendiri banyak digunakan untuk sebuah system proses atau yg memerlukan banyak I/O

Dan banyak juga dipakai untuk belajar plc, berikut kelebihan dan kekurangan dari PLC tipe modular:

Kelebihan PLC tipe Modular ini adalah

  1. CPU yang cepat dibandingkan dengan tipe compact.
  2. Bisa diexpansi module banyak, jadi tidak kwatir dengan berapa banyak I/O yang dibutuhkan.
  3. Kecil untuk ukuranya jadi bisa rapi seperti kerata api.

Kekurangan PLC tipe Modular ini adalah

  1. Harga yang mahal karena harus membeli setiap module.

3. PLC Bertipe Rack

PLC Omron Bertipe Rack
PLC Omron Bertipe Rack
PLC dengan tipe Rack ini termasuk tipe high end untuk featur dan kecepatan cpu seperti halnya tipe modular, perbedaanya hanya di sebuah rack.

Rack ini berfungsi untuk menempatkan sebuah module - module plc hanya tinggal membuka kunci 

letakan dan pasang, untuk mencopotnya juga mudah kunci dibuka jabut modulenya selesai.

Keuntungan menggunakan PLC tipe rack ini saat terjadi hal fatal yang menyebabkan sebuah module 

rusak atau error dan harus mengganti dengan module yang baru serta memerlukan waktu yang cepat 

untuk mengganti module tersebut, disinilah tipe rack ini berguna.

Fitur kusus pada tipe Rack ini adalah Redundant System CPU ini berfungsi untuk menukar CPU yang 

rusak dengan yang baru dalam 1 rack dalam hitungan ms, dan tidak mengalami sebuah download program.

Secara automatis program akan berpindah ke cpu yang baru tanpa mengalami mesin mati atau system mati, hebat kan dulur tapi harganya juga hebat.

Tidak hanya redundant system power supply juga Duplex berfungsi sahalnya cpu spare power supply 

jika rusak mengganti dengan automatis dengan power supply yang baru tetapi harus dalam 1 Rack PLC.

Software CX-One V4.51

CX-One Full

Lanjut untuk belajar PLC tentang Software CX-One memungkinkan pengguna untuk membangun, mengkonfigurasi, dan memprogram perangkat host seperti

PLC, HMI, Motion Control gerak, dan jaringan menggunakan hanya satu paket software dengan instalasi dan nomor lisensi.

CX-One terdiri berbagai software seperti:
  • CX-Programmer
  • CX-Simulator
  • CX-Designer
  • CX-Motion (Pro)
  • CX-Position
  • CX-Drive
  • CX-Server
  • CX-Integrator
  • CX-Process Tool
  • CX-Thermo
  • CX-Sensor
  • NV-Designer

Jadi sobat enaknya Omron memberikan sebuah software CX-One adalah 1 lisensi bisa berguna untuk semua software diatas.

    Cara Install CX-One V4.51

    1. Extract File Cx-One V4.51 dengan Winrar.
    2. Klik Setup.
    3. Choose Setup Language, Pilih English (US) kemudian klik OK.
      CX-One V4.5
    4. CX-One setup wizard starts. Next.
      pemrograman plc
    5. Kemudian pilih " I Accept" setelah itu klik next.
      belajar plc siemens
    6. Isi User Name dan Companay sesuai anda bekerja atau terserah, untuk keynya bisa mencari digoogle, kemudian next.
      instruksi dasar pemrograman plc menggunakan ladder diagram
    7. Pilih Complate dan Next.
      belajar plc omron pdf
    8. Pilih semua atau centang semua kemudian Next.
      belajar plc schneider
    9. Klik Install.
      belajar plc panasonic
    10. Klik Finish, CX-One V4.5 sudah terinstal.
      belajar plc M221

    Video Tutorial Install CX-One Full



    Tahap 1 - System Configuration PLC

    Sobat pada tahap ini harus tahu dahulu gambaran PLC itu bagaimana kedepanya dan digunakan untuk apa.

    jadi sobat tidak hanya belajar saja tetapi tidak tahu configurasi plc yang biasanya di industri digunakan.

    Configurasi sangat penting untuk tahap pemula yang ingin belajar plc seperti inilah sistem konfigurasi plc yang biasanya digunakan.
    belajar plc Modicon

    Seperti gambar diatas kita harus mengetahui,
    1. Tipe PLC yang akan sobat gunakan.
    2. Komponen / module yang mendukung sistem PLC.
    3. Komunikasi apa yang digunakan.
    4. Wiring seperti apa yang digunakan.
    5. Spesifikasi yang mumpuni untuk sistem yang sobat kerjakan.

    Daftar Isi Tahap 1 - Belajar Dasar Program PLC Omron

    1. Simulation & Download / Upload Program PLC
    • Simulation Program PLC
      Video
    • Download Program PLC
    • Upload Program PLC
    • Cara Edit Online Program PLC
      Video

    2. Instruksi Ouput

    3. Instruksi Timer

    4. Instruksi Counter

    5. Instruksi Compare

    6. Instruksi Data Incremenet & Decrement
    • ++ / -- (Binary Increment / Binary Decrement)
    • ++B / --B (BCD Increment /BCD Decrement)
    • MOV
      Video

    7. Instruksi Data Conversion
    • BCD (Binary to BCD Conversion)
    • BIN (BCD to Binary Conversion)

    8. Instruksi Data Scaling
    • SCL (Scaling)

    9. Instruksi Real Time
    • Real Time


    Daftar Isi Tahap 2 - Contoh Program PLC Omron

    1. Program Diagram Ladder Starter Device

    2. Program Diagram Ladder Sensor
    • Proximity
    • Encoder
    • Temperature (Thermo Couple / PT100)


    Daftar Isi Tahap 3 - Memprogram PLC tipe CP1E

    1. Langkah Pertama
    • Pilih tipe PLC
    • Alocation Memory & Pengalamatan
    • Mendaftar Digital Input & Output

    2. Program Diagram Ladder Sensor
    • Wiring Diagram DI & DO
    • Program Direct On Line
    • Program Star Delta Stater

    3. Program Diagram Ladder Sensor
    • Simulation
    • Download


    Daftar Isi Tahap 4 - Memprogram PLC tipe CP1H

    1. Langkah Pertama
    • Pilih tipe PLC
    • Alocation Memory & Pengalamatan
    • Mendaftar Digital Input & Output

    2. Program Diagram Ladder Sensor
    • Wiring Diagram DI & DO
    • Program Direct On Line
    • Program Star Delta Stater

    3. Program Diagram Ladder Sensor
    • Simulation
    • Download


    Daftar Isi Tahap 5 - Memprogram PLC tipe CJ2M

    1. Langkah Pertama
    • Pilih tipe PLC
    • Alocation Memory & Pengalamatan
    • Mendaftar Digital Input & Output

    2. Program Diagram Ladder Sensor
    • Wiring Diagram DI & DO
    • Program Direct On Line
    • Program Star Delta Stater

    3. Program Diagram Ladder Sensor
    • Simulation
    • Download

    Daftar Isi Tahap 6 - Memprogram PLC tipe CP2E

    1. Langkah Pertama
    • Mengenal dan Memilih tipe PLC CP2E
      Video
    • Cara Membaca Wiring PLC CP2E
      Video
    • Konfigurasi Awal Saat Program PLC CP2E
      Video

    2. Langkah Kedua
    • Mengetahui Address DI dan DO PLC CP2E
      Video
    • Program Direct On Line
    • Program Star Delta Stater

    3. Program Diagram Ladder Sensor
    • Simulation
    • Download

    Semoga bermanfaat dan selalu belajar terus.

    Tutorial ini akan saya Update Terus jika ada sebuah waktu luang.
    Baca selengkapnya »
    Belajar PLC Instruction Timer simulation CX Designer

    Belajar PLC Instruction Timer simulation CX Designer

    Di postingan ini saya akan membahas sedikit cara pemrograman Timer pada PLC Omron menggunakan tipe CP1H.

    Timer_PLC_CX Designer

    Timer sangat banyak di jumpai pada pabrik yang sudah menerapkan system automasi, timer ini berguna untuk menunda waktu ( delay ), ketika waktu yang ditunda sudah tercapai maka mengeluarkan output.

    Yups dulur disini saya akan memberikan contoh Timer yang berfungsi untuk menyalakan sebuah lampu, dengan menekan tombol push button ditahan sampai timer ON untuk menyalakan sebuah lampu.
    Yowes lur ben gak kesuen langsung ae tutorialnya.

    1. Buka dulu sebuah CX-Programmer.
    2. Berikan nama Device Name sesuai selera, disini saya kasih nama TIMER.

    Timer_PLC_CX Designer

    3. Buat Push Button menggunakan Kontak N/O.

    Timer_PLC_CX Designer

    4. Arahkan Kursor ke New PLC Instruction, Klik dan drag pada garis yang terakhir.

    Timer_PLC_CX Designer

    5. Klik Detail.

    Timer_PLC_CX Designer

    6. Klik Find Instruction.


    Timer_PLC_CX Designer

    7. Cari Timer/Counter, pilih sebelah kanan yang TIMX(550) kemudian klik OK.

    Timer_PLC_CX Designer

    8. Instruction Timer ini berformat N = Alamat Timer jadi terserah mau berapa alamat addresnya dengan Batasan maksimum 4095, kemudian dulur harus ingat jangan sampai membuat alamat Timer sama, maka akan warning atau bias juga error program ente lur.

    S = Set Velau yang artinya nilai yang akan dihitung mundur, disini /1 nilainya 100ms jika dulur ingin 1 detik maka nilai S = 10.

    Timer_PLC_CX Designer

    9. Disini saya kasih alamat 0 Lur untuk Timernya dan S 50 jadi 5 detik.

    Timer_PLC_CX Designer

    10. Nah alamat kontak dari Timer tinggal dikasih T depanya lur (T0000), artinya ketika timer tercapai maka alamat T0000 akan ON.

    Timer_PLC_CX Designer

    Buat alamat Digital Output untuk menyalakan lampu, disini saya buat alamatnya 100.00. nah sekarang tinggal di simulasikan aja lur.

    Timer_PLC_CX Designer


    CX-Designer untuk lengkapnya bias melihat video dibawah ini:


    Wes dulur sakmene ae informasi yang saya sampaikan, akan terus update informasi yang saya pahami dan saya tulis kedalam artikel semoga bermanfaat.
    Ingin lebih lanjut atau kurang paham dan mempunya pertanyaan lasung saja tulis komentar di bawah.



    Baca selengkapnya »
    Mengulas lebih dalam tentang MCCB beserta Fungsi dan Cara Setting

    Mengulas lebih dalam tentang MCCB beserta Fungsi dan Cara Setting

    Mengulas lebih dalam tentang MCCB - dunia listrik sangat banyak sekali peralatan listrik sebagai pengaman untuk keselamatan dari bahaya listrik maupun untuk mengamankan sebuah motor dan peralatan listrik lainya dari bahaya short circuit.

    circuit breaker

    Apa itu MCCB ?

    MCCB adalah singkatan dari Moulded Case Circuit Breaker, sebagai pengaman terjadinya hubung singkat short circuit dan beban lebih overload agar tidak terjadinya kerusakan pada motor listrik maupun kebakaran yang disebabkan oleh short circuit yang selalu menimbulkan bunga api.

    MCCB biasanya digunakan oleh industri karena MCCB hanya untuk pengaman listrik 3 phase, dan motor listrik industri juga menggunakan listrik 3 phase, jadi jika anda ingin bertemu apa itu namanya mccb dan dan digunakan untuk apa mampir deh pabrik terdekat dan minta tolong untuk dilihatkan apa itu mccb.
    Pole MCCB
    1 Pole
    2 Pole
    3 Pole
    4 Pole

    Karakter MCCB

    • Hanya menggunakan 3 phase.
    • Nilai Ampere lebih dari 100A dan maksimum 1000A
    • 50 / 60 Hz
    • Menggunakan Thermal Magnetic
    • Fixed atau adjudment jadi, setinganya bisa diatur atau tidak jika memilih fixed

    Cara Membaca Nameplate Spesifikasi MCCB

    Cara membaca Nameplate spesifikasi MCCB


    1. Type Device, tipe produk mccbnya.
    2. Ui, rate insulated Voltage
    3. Uimp, rate impulse withstand voltage
    4. Ics, service breaking capacity, nilai ampere dari mccbnya.
    5. Icu, ultimate breaking capacity, ini adalah kemampuan ampere yang bisa diterima saat hubung singkat (kA)
    6. Ue, operational operation, voltage yang dianjurkan.
    7. Color lebel
    8. symbol mccb
    9. standart referensi yang sudah didapatkan.
    10. sama juga standart referensi.
    Dari name plate diatas yang penting dan paham untuk anda cermati dan melihat adalah pada bagian Type Device, Ics, Icu, dan Ue karena mencapku mulai dari ampere yang diijinkan dan voltage yang diperbolehkan.

    macam - macam kA
    • 36 kA
    • 50 kA
    • 85 kA
    • 100 kA

    Cara Setting MCCB Schneider

    Untuk mccb schneider mempunya 4 jenis tipe trip yaitu, 
    1. Magnetic trip (MA)
    2. Thermal Magnetic Trip (TM)\
    3. Micrologic 1.3
    4. Micrologic 2.0
    5. Micrologic 5/6
    Dari 4 jenis module tipe trip diatas akan saya ajarkan kepada anda satu persatu untuk settingnya, bisa anda lihat untuk MA adalah tipe trip yang murah dan sedehana dan paling tinggi adalah tipe microloc 5 dan 6, ini harganya juga mahal tetapi fungsinya sangat lengkap.

    Magnetic Trip (MA)

    Magnetic Trip (MA)
    Untuk jenis trip MA atau bisa disebut magnetic trip hanya mendukung settingan short circuit untuk settingan ampere adalah fixed jadi in-nya fixed tidak bisa diubah, begini anda membeli mccb yang tipe MA rating amperenya adalah 100A jadi in=100A tidak bisa dirubah lagi. 

    Im adalah Magnetic Protection Short Circuit, di gambar atas jenis mccbnya adalah MA220 yaitu 220A dan dapat di setting Imnya sampai 3100A dengan rumus : 
    Im = In x Adjust selector

    pada gambar diatas settinganya langsung menunjukan nilai amperenya yang sudah dikalikan In, biasanya saya menjumpai rangenya 6- 14, jadi In bisa dikalikan antara 9 - 14 untuk settingan Im, untuk waktunya itu tidak ada jadi lasung trip jleb. 

    Thermal Magnetic Trip (TM)

    Thermal Magnetic Trip (TM)
    Jenis trip TM ini mendukung untuk mengatur besarnya In / Ir tidak seperti jenis trip MA yang hanya Short Circuit saja. 
    pada contoh diatas mccb yang dipilih adalah TM250D yang berkapasitas 250A, nah ini bisa disetting Ir-nya mulai dari 175A - 250A terdapat 4 step saja anda bisa settingnya. 

    untuk Imnya anda bisa membaca penjelasanya pada bagian Trip jenis MA, disini saya jabarkan apaitu Ir, Ir adalah Thermal Protection yang berarti setting untuk overload , Ir ini mempunya range waktu antara 0.7 - 1 detik, ini fixed ya tidak bisa dirubah mungkin untuk micrologic 2.0 bisa dirubah.

    Micrologic 1.3 

    Setting Micrologic 1.3

    Jenis trip ini sama halnya dengan MA hanya mendukung settingan Im atau short circuit bedanya hanya di range yang panjang dan terdapat waktu jeda saat short circuit.

    Isd adalah Short Current Protection, sama halnya dengan Im tetapi ini beda istilah saja karena membedakan antara menggunakan Micrologic 1.3 dan MA. 

    Untuk Micrologic 1.3 ini mempunya waktu tunda 10 ms atau 0.1 detik.

    Micrologic 2.0 

    Setting Micrologic 2.0
    Nah Micrologic 2.0 ini lengkap untuk settingnya dan rangenya juga semakin banyak ada 9 step settingan jadi gini jika mempunya mccb 40A maka rangenya bisa diatur mulai 18A-40A  sesuai perkalian Ir.

    Io, Setting Awal Ampere diatas menggunakan mccb 250A yang bisa disetting 9 step 100-250A.
    nah dari 100 - 250A bisa disetting lagi lebih spesifik dengan mengatur Irnya.
    Ir, Long Time Protection ( Overload ) ini yang menambah rangenya jadi banyak pilihan jadi tidak hanya Io.

    Misal disitu terseting 100A dan Irnya bisa disetting 0.1 - 1 maka ampere yang didapatkan dari 100A adalah 40A, 45A, 50A, 55A, 63A, 70A, 80A, 90A, 100A.
    dari penjelasan saya diatas pasti anda sudah paham untuk setting mccb merek schneider dengan micrologic 2.0

    Micrologic 5 dan 6 

    Setting Micrologic 5 dan 6
    Micrologic 5 dan 6 ini jujur saya belum pernah setting dan belum pernah beli juga ini keluaran baru 2017 dari schneider, mungkin istilah saja yang akan saya jelaskan. 

    Ir, Long Time Protection ( Overload )
    Isd, Short Time Protection
    Ig, Ground Fault Protection


    li, Instantaneous Protection

    Simbol MCCB 

    Simbol MCCB
    Ini adalah simbil dari MCCB 3 Phase yang biasanya digunakan untuk wiring diagram, terdapat 2 garis pada simbil itu menunjukan pada garis pertama adalah untuk hubung singkat dan pada garis kedua adalah untuk beban lebih atau overlaod.

    Perbedaan MCB dan MCCB 

    Perbedaan MCB dan MCCB
    MCCB VS MCB
    MCCB
    • Rating Amper antara 100 - 1000 A.
    • Memiliki kA yang besar 36 - 100kA.
    • Bisa disetting untuk Rating Amperenya.
    • Terdapat tombol Reset
    • Bentuknya yang besar
    MCB
    • Rating Ampere antara 2-100A
    • kA hanya 4.5kA
    • Tidak bisa disetting untuk Rating Ampere.
    • Bentuknya yang kecil.
    • Tidak ada tombol reset. 

    Sekian artikel tentang circuit breaker yang saya bagi semoga bermanfaat dan terus belajar jika ada unek-unek bisa langsung komentar, saya berharap anda paham tentang mccb berserta fungsinya dan cara settingnya.
    Baca selengkapnya »
    Memahami MCB Miniature Circuit Breaker

    Memahami MCB Miniature Circuit Breaker

    Memahami MCB Miniature Circuit Breaker Assalamualaikum berjumpa lagi dengan saya, apakah anda tau apa itu MCB? ya mcb biasanya sering anda temui pada setiap rumah di indonesia bakal setiap rumah wajib menggunakan peralatan listrik ini. 
    Dahulu untuk pengaman listrik sebuah rumah masih menggunakan sikring, jika sikring ini trip maka kawat atau tembaga yang dialam akan putus dan harus menggantinya lagi, semakin canggih teknologi maka sakring sudah tidak digunakan lagi karena tidak efisien. 

    Banyak sekali di indonesia ini terutama dengan terjadinya kebakaran rumah karena konsleting atau hubung sikat, mcb lah peran penting untuk masalah ini tetapi banyak sekali orang indonesia yang lalai dan salah saat memilih mcb untuk PHB dirumahnya. 

    Pengertian MCB Circuit Braker

    MCB atau Miniature Circuit Breaker adalah sebuah komponen listrik yang berguna untuk mengamankan beban lebih atau hubung singkat (Short Circuit) yang disebebkan oleh lonjakan listrik yang tidak disengaja maupun tidak disengaja.

    Pengertian MCB 1 Fasa

    Untuk pengertianya sama, mungkin anda bingung mcb 1 fasa itu apa, maka cuman pada sebuah instalasi saja jadi, mcb 1 fasa itu untuk mengamankan beban lebih dan hubung sikat tetapi hanya menggunakan instalasi 1 fasa, 220V dan Netral.

    Pengertian MCB 3 Fasa

    Suatu komponen listrik untuk mengamankan beban lebih (Overload) dan hubung singkat (short circuit) yang instalasinya menggunakan 3 Fasa yaitu R S T.

    Fungsi MCB

    MCB berfungsi sebagai pengaman beban lebih (Overload) dan hubung singkat (short circuit) yang disebabkan oleh ketidak sengajaan manusia dan disengaja oleh manusia.

    Beban Lebih Overload adalah komponen listrik yang bekerja adanya listrik atau menggunakan listrik pasti membutuhkan listrik yang dikonsumsinya maka itu namanya beban, dari beban tersebut maka pengaman sangat diperlukan untuk menghindari sebuah kerusakan alat listrik seperti kulkas, tv, dll yang bisa menyebabkan timbulnya bunga api jika tidak di putus aliran listriknya. 

    Bisa dikatakan Beban Lebih jika arus listrik yang dikonsumsi melebihi batas rating yang ditentukan oleh peralatan listrik, maka mcb ini akan bekerja dibawah rating maksimum alat listrik tersebut sehingga terhindardari namanya beban lebih yang mengakibatkan kerusakan pada peralatan listrik.

    Contohnya anda mempunyai sebuah kulkas dengan rating ampere 1-4A, 4 menunjukan batas maksimum arus yang bisa dikonsumsi jika lebih dari 4A maka kulkas anda bisa rusak, dari sini anda harus memang mcb yang rating ampernya saat trip dibawah 4A untuk lebih amanya.

    Hubung Singkat Adalah sebuah kejadian yang fatal untuk dunia listrik karena menimbulkan percikan bunga api, bunga api tersebut bisa besar tergantung bebanya jika beban semakin besar maka bunga api tersebut akan besar,

    Hubung Singkat Short Circuit biasanya terjadi karena pertemuan antara fasa dengan netral atau ground, ini akan mempunya arus yang besar bisa lebih dari 20x dari beban listrik yang digunakan.

    Saya akan menjelaskan prinsip kerjanya bedasarkan fungsi dari MCB tersebut sebagai pengaman beban lebih dan hubung singkat, mungkin mcb biasanya cuman on dan off jika ada listrik padam dari pln tetapi mcb ini memliliki prinsip kerja yang penting yang harus anda ketahui.

    MCB bekerja manual dengan menaiakan atau menurukan sebuah tuas toggle yang berasa ditengah-tengah mcb, jika pada posisi atas maka mcb tersebut ON, kebalikanya jika pada posisi bawah maka mcb tersebut OFF.

    MCB bekerja saat terjadi beban lebih atau Overload terdapat sebuah bimetal dengan prinsip kerjanya jika suhu pada bimetal semakin panas maka bimetal yang sudah disetting dengan suhu tertentu akan lepas, sama halnya mcb bimetal tersebut mengukur suhu dari penampang alumunium pada mcb yang dilewati arus, jika beban tersebut besar dan arus semakin tinggi maka automatis menimbulkan sebuah panas pada batang alumunium tersebut dan akan trip saat suhu sudah tercapai oleh bimetal.
    untuk resetnya biasanya tunggu hingga bimetal suhu kembali normal.

    MCB bekerja saat terjadi Hubung Singkat Short Circuit dalam mcb ada sebuah coil yang berfungsi jika ada arus lebih yang sangat tinggi atau hubung singkat maka coil tersebut akan penuh dan melepas mcbnya menjadi off, biasanya jika terlalu tinggi arus yang diterima coil disebabkan hubung singkat mcb tersebut akan blanket, maka mcb tersebut akan rusak tidak bisa digunakan lagi.

    Jenis-jenis MCB

    Jenis mcb dibedakan berdasarkan ratingnya menurut saya karena rating semain tinggi harga juga semakin tinggi, rating ini disebut curve karena pembuat mcb ini menggambarkan sebuah grafik naik keatas mangkanya dinamakan curve. 

    Untuk indonesia yang terutama digunakan pada rumah banyak yang memakai Curve C karena harga dan murah dan sudah bisa mengatasi hubung singkat yang rata - rata indonesia memakasi 900 W, berikut penjelasan tentang Curva MCB dengan In yang saya tentukan yaitu 10A.
    Curve B
    MCB ini mempunya retting dibawah 3 In, 3 x 10 = 30A maka hubung singkat yang bisa diatasai adalah 30A jika diatas 30A maka mcb akan rusak.
    Curve C
    MCB ini mempunya retting dibawah 5 -10, 10 x 10 = 100A maka hubung singkat yang bisa diatasai adalah 100A jika diatas 100A maka mcb akan rusak.
    Curve D
    MCB ini mempunya retting dibawah 10 -20, 20 x 10 = 200A maka hubung singkat yang bisa diatasai adalah 200A jika diatas 200A maka mcb akan rusak.

    Bagian-bagian MCB

    MCB Miniature Circuit Breaker
    Sumber Image wikipedia.org


    • 1. Actuator Lever atau toggle switch, sebagai On dan Off mcb selain itu berguna untuk indikasi jika mcb ini pada posisi on atau off.
    • 2. Switch mekanis, berfungsi sebagai mekanik pemutus arus.
    • 3. Kontak arus listrik sebagai penyambung dan pemutus arus listrik.
    • 4. Terminal berfungsi sebagai tempat penyambungan kabel listrik ke MCB dengan model screw.
    • 5. Bimetal, yang berfungsi sebagai thermal trip
    • 6. Baut untuk kalibrasi sudah disetting oleh pabrikanya.
    • 7. SolenoidCoil atau lilitan yang berfungsi sebagai magnetic trip dan bekerja bila terjadi hubung singkat arus listrik.
    • 8. Pemadam busur barah Jika terjadi percikan barah saat terjadi pemutusan atau pengaliran balik  arus listrik.

    Tips 4 cara memilih MCB yang benar !
    • 1. Pastikan anda mengetahui besar beban yang akan diamankan, jika anda mempunya beban 10A maka pakailah mcb yang 10A juga jika ingin aman maka pakailah yang 9A. 
    • 2. Jika mcb dipakai di industri maka pilih yang kAnya tinggi,sebab ini yang menentukan mcb tersebut akan rusak jika terjadi hubung singkat.
    • 3. Beli mcb pada distributor resmi, karena sekarang banyak mcb yang abal-abal. 
    • 4. Merek juga menentukan kualitas jika pakai merek cina maka rating ampere yang tertara pada mcb, tidak sama dengan real. seperti ingin menggunakan mcb 50A dan beban 50A tetapi merek cina lebih baik di lebihkan ke 60A, berdasarkan pengalaman dari teman. 
    Artikel yang saya bagikan ini semoga bermanfaat bagi pembaca jika ada salah atau ada pertanyaa silakan berkomentar, akhir kata semoga bermanfaat , paham tentang mcb dan tambah paham untuk memilih Miniature Circuit Breaker.
    Baca selengkapnya »
    Pengertian Time Delay Relay / Timer

    Pengertian Time Delay Relay / Timer

    Timer atau kepanjanganya Time Delay Relay adalah sebuah komponen elektronik yang dibuat untuk menunda waktu yang bisa disetting sesuai range timer tersebut, dengan memutus sebuah kontak relay yang biasanya digunakan untuk memutus atau menyalakan sebuah rangkaian kontrol.

    Timer ini biasanya digunakan sebagian besar dunia industri, yang dirangkai dengan berbagai komponen elektronik juga seperti kontaktor, TOR / Overlaod , dan juga push button untuk rangkian kontrol pendukung. 
    Pengertian Time Delay Relay / Timer

    Fungsi Timer 
    Timer berfungsi untuk menunda waktu, secara garis besar biasanya digunakan pada rangkian star delta yang memilliki tunda waktu untuk pergantian dari star ke delta. Agar mengurangi lonjakan arus yang besar, jadi diwaktu tunda dahulu sekiranya motor sudah stabil maka waktu tercapai oleh timer dan pindah ke delta.

    Jenis Timer 
    Timer memiliki 2 jenis yaitu secara mekanik dan secara elektronik.

    • Timer Mekanik, pemasangan ditempatkan diatas kontaktor jadi timer tersebut akan bekerja jika kontaktor bekerja dan menarik tuas timer mekanik tersebut, baru timer tersebut menghitung waktu on (Delay On).
    • Timer Elektronik, timer ini pesangan menggunakan socket ditarus pada omega ril / din rail dan diatas socket baru timer dipasang, timer ini biasanya mempunyai kaki 8 , dengan 2 kontak NO / NC + Common dan coil 1.   

    Prinsip Kerja Timer 
    Jika anda menggunakan timer elektronik maka timer akan bekerja ketika coil mendapatkan suntikan tengganan atau arus maka timer akan menghitung waktunya. 

    Timer Mekanik bedasarkan tuas yang ditarik ini diletakan pada atas kontaktor jadi ketika kontaktor bekerja timer akan bekerja dan menghitung waktunya.

    Wiring Timer
    Pengertian Time Delay Relay atau Timer
    • Pin 2 : Netral
    • Pin 7 : 220V
    • Pin 1 : Common untuk 3 dan 4
    • Pin 3 : Kontak NC (Normaly Close)
    • Pin 4 : Kontak NO (Normaly Open)
    • Pin 8 : Common untuk 5 dan 6
    • Pin 5 : Kontak NC (Normaly Close)
    • Pin 6 : Kontak NO (Normaly Open)
    Harga Timer
    Harga Timer yang elektronik berkisaran antara 200 rb - 500 rb tergantung mereknya.

    Baca selengkapnya »
    Pengertian Thermal Overload Relay (TOR) Lengkap hingga paham.

    Pengertian Thermal Overload Relay (TOR) Lengkap hingga paham.

    Pengertian Thermal Overload Relay (TOR)

    Thermal Overload Relay (TOR) adalah sebuah alat elektronik untuk mengamankan beban lebih Overload bedasarkan suhu Thermal yang mempunyai relay untuk memutuskan sebuah rangkaian kontrol seperti direct online dan start delta untuk mengoperasikanya biasanya hanya menggunakan push button Start / Stop.


    Pengertian Thermal Overload Relay



    Prinsip Kerja Thermal Overload Relay

    Thermal Overload Relay bekerja saat suhu pada dalam TOR tersebut terpenuhi, jadi TOR ini terdapat sebuah settingan berapa maksimum amper untuk melakukan trip jika ampere tersebut sudah terpenuhi. Didalam TOR tersebut ada sebuah Bimetal Element yang menjadi panas saat ampere beban sudah melebihi ampere settingan TOR.

    Mangkanya disebut Thermal yaitu suhu, gampangnya seperti kabel yang hanya mampu dilewati arus 5A tetapi bebanya 10A maka kabel tersebut akan panas. seperti halnya TOR ini prinsip kerjanya sama tetapi bedanya ketika suhu tersebut terpenuhi maka akan menggerakan sebuah coil untuk menutup atau membuka kontak yang ada di TOR tersebut.

    Prinsip Kerja Thermal Overload Relay

    Fungsi Thermal Overload Relay

    Thermal Overload Relay (TOR) berfungsi sebagai pengaman beban lebih pada sebuah rangkaian kontrol Direct Online maupun Star Delta, jadi motor yang dikontrol tidak akan terbakar disaat beban lebih motor tersebut akan mati.

    Simbol Thermal Overload Relay

    Simbol Thermal Overload Relay

    Simbol diatas sudah standart internasional untuk Thermal Overload Relay, saya akan jelaskan satu persatu nantinya simbol ini akan berfungsi untuk menggambar Wiring Diagram

    Terdapat 3 kontak yang sebelah kiri dari kontak 95 itu adalah wiring untuk UVW setelah kontaktor, TOR ini tidak hanya memutuskan rangkian kontrol saja tetapi power dari motor juga diputus 2 pengaman langsung.

    Pin no 95 dan 95 adalah kontak Normaly Closed yang biasanya digunakan untuk memutuskan rangkian kontrol sesudah MCB kontrol, nanti baru ke push button dll.

    Pin no 97 dan 98 adalah kontak Normaly Open (NO) biasanya digunakan untuk indicator lampu alarm atau trip.

    Cara Setting Thermal Overload Relay

    Setting Ampere Batas Trip TOR

    Sobat untuk setting TOR ini sobat hanya perlu sebuah alat yaitu obeng (+) yang kecil atau bisa juga menggunakan testpen, karena setting tor hanya mengubah nilai potensio di TOR tersebut menggunakan obeng.

    Untuk memutar potensio terdapat nilai setting yang harus di hitung sesua dengan kapasitas motor, berikut cara setting TOR:
    Cara Setting Thermal Overload Relay


    1. Siapkan Obeng (+) yang kecil atau bisa menggunakan testpen.
    2. Buka penutup dari untuk memutar potensio yang berada di TOR.
    3. Usahakan Hitung dahulu berapa nilai yang akan disetting.
    4. Jika sudah ada nilai yang akan disetting. 
    5. Arahkan Jarum potensio dengan obeng (+) ke nilai sesuai perhitungan tadi.
    6. Tutup kembali, untuk melindungi potensio setting orang lain untuk merubah.
    7. TOR siap digunakan.

      Setting Mode Auto atau Manual TOR

      Sobat di TOR itu ada modenya, mungkin untuk mode ini jarang orang untuk memakainya karena mode tersebut bisa membuat motor tersebut rusak maupun operator bisa menjadi bingung, nah apa saja mode dalam TOR, mode default nya adalah Manual.

      Mode dalam TOR terdapat 2 yaitu Mode Auto dan Mode Manual, oke akan saya terangkan untuk sobat apa maksud dari ke 2 mode tersebut.

      Setting Mode Auto atau Manual TOR

      Mode Auto

      Cara setting mode auto ini bisa anda dilihat pada gambar diatas, terdapat tulisan A yang artinya Auto dan H adalah hold atau bisa jadi manual. 

      Anda tinggal menggeser seperti toggle menggunakan obeng (-) atau testpen, toggle tersebut terdapat garis merah, lah arahkan kebawah untuk mode auto dan garis merah mendekati mode auto, ini berlaku untuk TOR merek Schneider untuk merek chint atau yang lain ada yang menggukan seperti kunci sepeda motor. 

      Jika anda menemukan TOR seperti itu, tinggal pakai obeng tetapi harus ditekan dahulu baru di putar ke mode auto, baru lepas obengnya maka sudah menjadi mode auto TOR.

      Fungsi dari mode auto sendiri adalah ketika terjadi trip overload yang disebabkan oleh beban berlebih maka TOR akan mereset sendiri secara automatis. Tetapi tidak langsung mereset tetapi menunggu bimetal dalam TOR dingin dahulu.

      Mode Manual

      Kebalikan dari auto,  ketika trip adalah reset manual dengan menekan tombol reset pada TOR seperti halnya umumnya, karena mode manual ini adalah settingan default bawaan dari pabrik.

      Cara Menghitung Thermal Overload Relay.

      TOR sendiri bisa disetting sesui perhitungan yang matang jika tidak maka fungsi TOR sendiri tidak akan berfungsi dengan maksimal, maka dari itu saya bagikan tips untuk menghitung batas maksimum Motor yang harus di setting diTOR tersebut.

      Terdapat Motor 3 Fase dengan Name Plate sebagai berikut :
      •  Motor 1 Phase 220V

      Name Plate Motor Listrik
      Name Plate Motor Listrik
      Diket :  
      1. 0,75 Kw 
      2. 5.21 A
      Maka, Dari Ampere saja kita sudah tahu dimana batas maksimum motor Current adalah 10 % dari Ampere Nominal motor,
       TOR = A x 10 %
                = 5.21 x 0.1
                = 0.521 A
      Jadi Untuk Settingan TOR adalah A + TOR 10 % = 5.21 + 0.521 = 5.731 A.
      • Motor 3 Phase 15 Hp 
                  Diket : 
                  1. 15 Hp = 15 x 736 = 11040 W
                  2. 3 Phase = 1.73
                  3. Cos Phi = 0.85 standart 
                  Maka, cari dulu amperenya sebagai berikut, 
                  I =       P        
                       1.73 x V x Cos phi 

                    =       11040                        
                       1.73 x 380 x 0.85

                    =       11040        = 19.75 A
                             558.79 

           TOR= A x 10 %
                   = 19.75 x 0.1
                   = 1.97 A
        Jadi Untuk Settingan TOR adalah A + TOR 10 % = 19.75 + 1.97 = 21.72 A.

      Cara Memilih Sepesifikasi Thermal Overload Relay

      Dalam memilih atau membeli anda harus tahu dahulu sepesifikasi TOR tersebut agar sesuai kebutuhkan yang anda butuhkan. Berikut biasanya sepesifikasi TOR yang umum ditanyakan ke penjual.

      Relay Application : Motor protection
      Thermal Protection adjustment range : 0.25...0.4 A
      Voltage Operation : 380V

      Setelah mengetahui sepesifikasi TOR maka anda perlu memperhatikan daftar ini agar tidak salah dalam memilih TOR.

      1. Merek dari kontaktor yang akan anda pasang TOR tersebut, usahakan membeli merek yang sama dengan kontaktor yang sudah anda beli, Kenapa ? karena dudukan atau socket pada TOR itu sudah disesuaikan untuk merek tersebut, jika beda merek biasanya harus memotong komponen TOR tersebut agar bisa masuk ke Kontaktornya.
      2. Maksimal Beban motor yang akan diamakan jika motor beban maksimal adalah 4A maka beli TOR yang range pengamanya 3-6A. 


      Merek Thermal Overload Relay

      • Schneider
      • LS Industri
      • Chint
      • Siement
      • ABB
      • Mitsubishi

      Harga Thermal Overload Relay


      • TOR Range 0.10 - 38 A Harga Rp. 316.000 - 480.000
      • TOR Range 55 - 140 A Harga Rp. 1.100.000 - 2.700.000
      • TOR Range 150 - 630 A Harga Rp. 4.600.000 - 6.600.000


      Trouble Shoting Thermal Overload Relay

      Biasanya TOR itu troubelnya karena panas aja atau overload yang tidak bisa direset, kebanyakan teknisi atau operator mesin jika mesinya bermasalah ingin cepat-cepat jalan dan langsung mereset TOR tersebut.

      Alhasil TOR tersebut tidak bisa direset, kenapa ?  ya jelas kondisi bimetal dalam TOR masih panas jelas tidak bisa direset jadi harus menunggu beberapa saat baru bisa direset.

      Pengalaman pernah saya mereset tor harus menggung 5 menit.


      Semoga Informasi ini bermanfaat dan jika ada yang ingin ditanyakan monggo tinggalkan komentar untuk diskusi bersama.
      Jika anda suka tolong di share ke sosial media atau teman anda.

      Terima kasih.
      Baca selengkapnya »

      Download