Kembali lagi gan untuk pembelajaran PLC Season 3, kali ini akan saya membagikan sebuah instruksi yang sering dipakai oleh programmer di indonesia ini.
Instruksi SET dan RESET pasti sudah pada tahu kalau artinya untuk fungsinya bagaimana? langsung saja akan saya bahas dengan detail dari pengalaman saya.
Pengertian Instruksi SET
Kita ketahui dahulu bagaimana untuk simbol instruksi SET sebagai berikut
.
Dari simbol tersebut menerangkan sebuah instruksi SET bekerja jika ada input dan memberikan alamat B sebagai output dari SET tersebut.
Akan saya gambar lagi agar lebih jelas.
Gambar diatas menerangkan bahwa SET akan menghidupkan bit operan ketika kondisi eksekusi ON, dan tidak mempengaruhi status bit operan ketika kondisi eksekusi OFF. Gunakan RSET untuk mematikan sedikit yang telah ON dengan SET.
Jadi gini bahasa gampangnya, fungsi set ini akan bekerja sekali maksudnya ketika meberikan input pada instruksi SET, maka addres B akan ON meskipun inputnya tadi OFF alamat B ini akan ON terus sampai perintah Reset dengan alamat B yang sama.
Perlu diingat untuk instruksi SET ini berbeda denga instruksi KEEP karena set dan reset KEEP dalam 1 instruksi.
Pengertian Instruksi RSET
RSET adalah sebuah perintah untuk mereset dari perintah SET jadi ada hubunganya, seperti remote dan lokal tetapi ini adalah sebuah instruksi RSET.
Berikut simbol dari RSET.
RSET bekerja ketika mendapat sebuah inputan kemudian diproses untuk mereset address B yang semulanya adalah Bit 1 akan menjadi Bit 0 begitu prinsip kerjanya.
Akan saya kasih gambar lagi agar tambah paham lagi.
RSET mengubah operan bit OFF ketika kondisi eksekusi ON, dan tidak mempengaruhi status bit operan ketika kondisi eksekusi OFF. Gunakan SET untuk menghidupkan sedikit yang telah dimatikan dengan RSET.
Perbedaan SET & RSET dengan COIL.
Coil hanya bekerja ketika mendapat inputan dan mati ketika tidak mendapat sebuah inputan, sedangkan SET & RSET Inputan ON dan OFF adalah 1 maksdunya jika ingin menyala maka SET dikasih bit 1. Jika ingin matikan (OFF) dengan memberikan bit 1 pada RSET.
Input yang diatur dan diatur ulang untuk instruksi KEEP (011) harus diprogram dengan instruksi tersebut, tetapi instruksi SET dan RSET dapat diprogram sepenuhnya secara independen. Selanjutnya, bit yang sama dapat digunakan sebagai operan dalam sejumlah instruksi SET atau RSET.
Contoh Program Instruksi SET & RSET
0.01 = DI Set
0.02 = DI Reset
0.03 = Coil Set & Rset
Dari Contoh Diagram Ladder diatas yang menggunakan software CX Programmer, bisa saya simpulkan sistem kerjanya seperti ini:
Ketika Alamat 0.01 ON akan meberikankan inputan bisa menggunakan inputan DIFU, pada instruksi SET.
Instruksi SET mengelolah dan me-outputkan alamat 0.03 sehingga menyala (ON).
Alamat 0.01 dimatikan atau OFF maka SET atau alamat 0.03 tetap menyala.
Untuk mematikanya berikan input pada Instruksi RSET dengan memberikan input melalui alamat 0.02.
Setelah Mendapat inputan untuk Instruksi RSET maka alamat 0.03 akan mati atau OFF.
Berikut gambar jika sudah ON.
Semoga bermanfaat dan terus belajar jika ada dipertanyakan tinggalkan komentar di bawah ya.
Pada pembelajaran plc omron yang ke 2 ini, akan saya bahas tentang printah atau instruksi KEEP, pasti sudah tahu arti kata KEEP adalah menjaga atau kalau saya bilang mengunci.
Oke keterangan lebih lanjut langsung baca dibawah gan.
Instruksi KEEP
Instruksi KEEP adalah sebuah perintah plc yang berfungsi sebagai coil untuk menjaga atau mengunci alamat pada coil tersebut.
Bisa diartikan menyederhanakan sebuah rangkaian pengunci atau relay lets tanpa perlu kontak bantu, jadi hanya tombol on dan off.
Perintah KEEP untuk tombol ON adalah Set sedangkan OFF adalah Reset.
Membuat Instruksi KEEP
Buat dahulu alamatnya seperti saya contohkan dibawah ini.
0.01 = Digital Input untuk SET
0.02 = Digital Input untuk Reset
0.03 = Output KEEP (B)
Ketika sudah menentukan alamatnya tinggal membuat instruksi KEEP
Tekan pada keyboard (I) untuk membuat sebuah instruksi.
Letakan pada pojok ledder dan klik.
Masukan pada kolom instruksi dengan "KEEP", kemudian spasi.
Masukan alamat Bit 0.03. Enter.
Instruksi KEEP sudah bisa dipakai.
Buat kontak N/O dengan menekan tombol (C) pada keyboard.
Masukan alamat 0.01 kemudian entek dan kasih koment SET.
Buat lagi kontak N/O dan memberi alamat 0.02 dan dikasih koment RESET, Enter.
Langkah-langkah diatas akan membuat sebuah diagram ledder dengan menggunakan software CX Programmer seperti dibawah ini.
Prinsip Kerja Instriksi KEEP
Pada gambar diatas dapat saya terangkan prinsip kerjanya, instruksi keep akan bekerja jika ada sebuah inputan bisa menggunakan perintah DIFU atau DIFD (0.01) kemudian instruksi KEEP akan memproses inputan tersebut.
Sehingga 0.03 akan menyala karena mendapat sebuah input dari 0.01, 0.03 akan menyala terus.
Untuk mematikanya instruksi KEEP membutuhkan sebuah reset (0.02) alamat tersebut akan memberikan sebuah inputan pada Instriksi KEEP yang berfungsi sebagai reset.
Maka 0.03 akan mati atau OFF.
Sederhanyanya seperti program berikut.
Pada gambar Diagram Ladder diatas bisa anda lihat, dari rangkaian untuk ON dan OFF memerlukan sebuah 3 kontak ( A, B, C).
Sedangkan menggunakan sebuah instruksi KEEP hanya menggunakan 2 kontak saja untuk Set dan Reset perintah KEEP yaitu (A dan B).
Kesimpulan Instruksi KEEP
Disini akan saya simpulkan bahwa instruksi KEEP mempermudah beserta memperkecil pemakaian memory plc dan terlihat sangat simpel.
Dengan adanya instruksi KEEP ini untuk membuat sebuah program ON dan OFF saja membutuhkan 2 kontak input saja sebagai Set dan Reset.
Dari kesimpulan saya semoga bisa tambah giat belajar tentang Pemrograman PLC.
Baca selengkapnya »
Pada Belajar plc omron pertama ini, akan saya terangkan untuk mengenal perintah atau intruksi dari DIFU & DIFD (Different Up & Different Down).
Ini langkah awal akan ada langkah selanjutnya agar mahir atau mudah dalam belajar tentang plc omron untuk pemrograman.
Mengenal apa itu DIFU (Different Up)
DIFU atau bisa disebut dengan Different Up adalah sebuah instruksi untuk mengubah sebuah nilai operant (bit) dalam 1 siklus atau pulse.
1 siklus artinya hanya on dari kiri ke kanan dalam sebuah ledder sesaat saja, menyatakan hasil dari operator logis (instruksi) seperti AND, OR, dan BUKAN sebagai sinyal biner (ON / OFF).
Pada gambar diatas adalah sebuah contoh program Berbentuk Diagram Ladder dengan software yang bernama CX Programmer untuk menggunakan perintah DIFU.
DIFU sering digunakan untuk sebuah push button dalam kondisi tertentu, karena DIFU sendiri prinsip kerjanya seperti push button.
Cara menggunakan Instruksi DIFU
Tekan pada Keyboard (I), atau pilih pada curso instruksi pada CX programmer.
Letakan pada pojok ladder kemudian enter.
Beri intruksi atau tulis pada kolom dengan DIFU, kemudian spasi.
Masukan alamat atau address bit seperti 0.01 atau W0.01.
Tekan Enter, Instruksi DIFU sudah dibuat untuk menyalakan address 0.01.
Contoh Program DIFU
Dalam gambar diatas adalah sebuah contoh program dengan alamat 1.00 itu sebagai trigger. Kemudian 0.01 adalah alamat output dari DIFU.
Ketika 1.00 saya ON maka DIFU akan menerima input dari 1.00 dan memberikan 1 siklus pada 0.01 secara cepat.
Jika anda membuat program diatas dan disimulasikan tidak akan nampak kalau 0.01 menyala, jadi buat sebuah let relay agar tau jika address 0.01 menyala, seperti gambar dibawah ini.
Berikut gambar Diagram Ladder ketika DIFU bekerja dengan mengasi tigger bit 1 pada alamat 1.00 dan saya kembalikan lagi bit 0.
Mengenal apa itu DIFD (Different Down)
Untuk Different Down atau DIFD itu sama halnya dengan DIFU karena perbedaanya hanya di UP dan di Down akan saya jelaskan.
Seperti Push button jika kita menombol maka akan menyala itu adalah DOWN ketika tombol kebawah.
Jika push button dilepas maka akan kembali keatas lah disitulah DIFU ( UP ), gampangkan untuk sebuah logikanya itu menurut saya.
Sekian untuk pengetahuan instruksi DIFU dan DIFD, semoga bermanfaat.
Baca selengkapnya »
Nilai desimal adalah nilai yang paling mudah dipahami oleh semua orang karena nilai ini sering dijumpai dan selalu dipakai dalam kehidupan sehari - hari.
Programmger juga bagaimana cara agar mudah memprogram dengan setting yang disesuaikan kebiasaan sehari-hari programmer tersebut.
Berikut cara merubah setting Valeu timer dan counter agar menjadi desimal, karena bawaanya itu settingnya adalah BCD.
Kemudian isi Device Name terserah mau dinamakan apa saja boleh.
Device Type , pilih untuk yang CP1H.
Network Type, pilih USB.
Klik OK.
Klik kanan pada " NewPLC1[CP1H] Offline"
Pilih Properties.
Centang pada "Execute Timer/Counter as Binary"
Klik OK.
PLC akan Compile setikar 1/2 detik.
Sekarang dulur bisa setting value dengan desimal dengan memberikan didepanya tanda "$".
Kebanyakan orang menggunakan desimal untuk sebuah data tetapi ada juga yang suka menggunakan nilai hex, bertujuan agar programmer tersebut yang bisa langsung menangkap program tersebut untuk menghindari programmer lain yang masuk.
Kalau yang saya jumpai dulur ada programmer dari jerman, semua datanya menggunakan HEX jadi ketika saya mengirim data dari PLC yang harusnya desimal binnary maka mau tidak mau saya convert ke HEX agar si programmer asal jerman ini mudah membacanya.
Video Tutorial
Mungkin ada pengalam dulur yang suka dengan nilai apa silakan komen dibawah lur.
Program dasar yang harus dulur kuasai, dengan memahami program dasar maka untuk pengembangan berikutnya akan membuat cepat belajar dengan ide dan logika dulur.
Pengertian Counter
seperti halnya atau logikanya dulur menghitung orang didalam bus untuk membayar tiket masuk, disini dulur pasti menghitung berapa orang di bus, mulai dari belakang 1 ditambah lagi 1 = 2 dan seterusnya jadi counter itu +1 atau di tambah 1 ketika inputan pada PLC menyala.
Logika seperti itu banyak sekali arti counter yang bisa dipahami tetapi counter ini sangat penting untuk dasar pemrograman untuk dipadukan dengan logika yang lain.
Kemudian isi Device Name terserah mau dinamakan apa saja boleh.
Device Type , pilih untuk yang CP1H.
Network Type, pilih USB.
Klik OK.
Pada section 1, buatlah sebuah kontak NO (normaly open) dengan address 0.00 dan kasih comment sensor.
Buat PLC Intruction dengan menekan dikeyboard I.
Hapus dahulu I, kemudian tulis CNTX.
Spasi kemudian biarkan 0 saja itu alaman Counternya terserah mau diisi apa, yang penting dalam 1 program jangan ada yang sama untuk alamat counternya.
Spasi lagi kemudian masukan berapa nilai counter maksimalnya disini saya mengisikan 10, jadi 10 inputan masuk maka output dari counter akan menyala.
Buat kontak NO lagi dengan address 100.00.
Sambungkan semua kontak NO dengan garis ke counternya.
Pindah ke Rung bawahnya.
buatlah sebuah kontak NO dengan address output dari Counter dengan awalan C dan dikuti dengan alamat counternya 0 - 9999.
Kemudian buat Kontak Coil untuk lampus dengan address 100.0 dan dikasih Comment Lamp.
Cara Kerja Program Counter
Ketika Sensor menyentuh benda dan memberikan inputan pada PLC dengan alamat 0.00, maka program counter akan menghitung 1.
Sensor menyentuh benda lagi maka counter akan bertambah menjadi 2 dan seterusnya.
Ketika counter sudah menghitung 10 menyatakan sensor tersebut sudah menyentuh benda sebanyak 10 kali.
Program counter akan mengeluarkan output pada alamat C000 untuk menyalakan Lamp dengan alamat 100.0.
Setelah lampu menyala, Counter akan direset dan menghitung kembali mulai dari 0.
Ouput counter juga akan mati, dan lampu juga akan mati.
Siklus ini akan berlanjut hingga sensor tidak menyentuh benda lagi.
Cara Simulasi dengan CX Desginer
Karena CX Designer lebih mudah untuk mempelajarinya dengan gambar maka saya buatkan video tutorial untuk memudahkan dulur untuk belajar dan melihat langsung bagaimana untuk memprogram sebuah intruction Counter pada PLC omron CP1H.
Program Instruction Counter
Untuk yang ingin langsung mempelajarinya melalu CX Programmer disini saya memberikan program Counternya beserta CX Designernya.
Belajar PLC omron secara gratis dan berdiskusi seperti kursus pada
umumnya, yang memberikan pendapat atau ide untuk belajar bersama dengan artikel
yang mudah dipahami,
belajar PLC omron beserta
pemrogamanya sangat penting dan mahal harganya.
Pada akhir 1960-an, PLC pertama kali diperkenalkan. Alasan utama untuk
merancang perangkat semacam itu adalah menghilangkan biaya besar yang terlibat
dalam mengganti sistem kontrol mesin berbasis relay yang rumit.
Bedford Associates (Bedford, MA) mengusulkan sesuatu yang disebut
Modular Digital Controller (MODICON) ke produsen mobil AS utama.
Perusahaan lain pada saat itu mengusulkan skema berbasis komputer, salah
satunya didasarkan pada PDP-8.
MODICON 084 membawa PLC pertama di dunia ke dalam produksi komersial.
Ketika persyaratan produksi berubah demikian pula sistem kontrol.
Ini menjadi sangat mahal ketika perubahannya sering terjadi.
Karena relay adalah alat mekanis, memiliki masa penggunaan terbatas
yang memerlukan perawatan rutin.
Sebab dengan banyaknya relay untuk menggerakan beberapa motor, maka
diperlukan relay yang banyak untuk interlockingnya dan membuat wiring
sangat banyak.
Tahun 1970-an, PLC berkembang menggunakan Mikroprosesor berbasis
bit-slica yaitu AMD 2901 dan 2903 masih sama MODICON untuk memegang
PLCnya.
Tahun 1973-an Munculah sebuah sytem komunikasi serial yang di kembangkan
modicon yang bernama MODBUS berfungsi sebagai komunikasi antara PLC 1
dengan PLC yang lain.
Tahun 1980-an Mengambangkan untuk komunikasi dengan protokol otomasi
manufaktur General Motor (MAP).
Ini juga merupakan waktu untuk memperkecil ukuran PLC dan menjadikannya
software yang dapat diprogram melalui pemrograman simbolis pada
PC.
Tahun 1990-an PLC Memenuhi standart terbaru(IEC 1131-3) untuk
Bahasa pemegroman yang disamakan untuk internasional , seperti Ladder
Diagram, Function Block Diagrams, instruction lists, C and structured
text.
PLC (Programmabel Logic Control)
adalah perangkat yang dibuat untuk menggantikan sirkuit
relay sekuensial yang diperlukan untuk kontrol alat berat.
PLC bekerja dengan melihat inputnya dan tergantung pada keadaannya,
menyalakan / mematikan outputnya.
Pengguna memasuki suatu program, biasanya melalui software, yang
memberikan hasil yang diinginkan.
Prinsip Kerja PLC
Cukup Simpel untuk prinsip kerja PLC karena hanya ada 3 proses.
1. CHECK INPUT STATUS PLC
Melihat setiap input untuk menentukan
apakah itu aktif atau tidak aktif.
Dengan kata lain, apakah sensor terhubung ke input pertama?
Bagaimana dengan input kedua?
Bagaimana dengan yang ketiga ... Ini mencatat data ini ke dalam memorinya
untuk digunakan selama langkah berikutnya.
2. EXECUTE PROGRAM PLC
Selanjutnya PLC menjalankan program satu instruksi dalam satu
waktu.
Mungkin program mengatakan bahwa jika masukan pertama diaktifkan
maka harus menyalakan keluaran pertama.
Karena sudah tahu input mana yang aktif atau nonaktif dari langkah
sebelumnya, maka akan dapat
memutuskan apakah output pertama harus
dihidupkan berdasarkan pada keadaan input pertama.
Ini akan menyimpan hasil eksekusi untuk digunakan nanti selama langkah
berikutnya.
3. UPDATE OUTPUT STATUS
Akhirnya PLC memperbarui status output.
Ini memperbarui output berdasarkan input yang ada selama
langkah pertama dan hasil dari mengeksekusi program Anda selama
langkah kedua.
Berdasarkan contoh pada langkah 2 sekarang akan menyalakan
output pertama karena input pertama
aktif dan
program Anda mengatakan untuk menyalakan output pertama
ketika kondisi ini benar.
Setelah mengetahui apa itu prinsip kerja plc sobat pasti tambah semangat
untuk belajar plc dengan giat.
Response Time PLC
Response Time PLC
adalah fakta yang harus sobat pertimbangkan saat berbelanja PLC.
Sama seperti otak sobat, PLC membutuhkan waktu tertentu untuk bereaksi
terhadap perubahan.
Input, Proses menganalisa input mana aja yang aktif atau
tidak aktif maka dibutuhkan waktu untuk menganalisa input.
Program Execution, Program membutuhkan waktu untuk mengeksekusi
inputan yang di terima dan diolah untuk di keluarkan melalui
output plc.
Output Response, Keluaran dari program yang membutuhkan waktu untuk
meresponnya.
Jadi kesimpulanya Respon Time PLC = Input Response + Program Execution +
Output Response. Biasanya satuanya adalah ms ( milli Secon ).
Mengenal Merek PLC Beserta Software
Di Indonesia banyak sekali programmer yang menggunakan beberapa merek PLC
untuk menyesuaikan kebutuhkan project dilapangan.
Dengan adanya banyak
PLC
yang masuk programmer Indonesia termasuk programmer multi
talenta
Karena harus menguasai setidaknya semua PLCsebab project tidak
selalu bergantung dengan satu merek PLC
Tetapi macam - macam PLC,
berikut daftar PLC beserta Software yang digunakan:
PLC + SOFTWARE INFORMATION
PLC OMRON
CX Progammer
PLC SCHNEIDER
Unity Pro
SoMachine
SoMachine Basic
PLC MITSHUBISI
GX Developer
PLC SIEMENES
SIMATIC STEP 7
PLC PANASONIC
FPWIN Pro
PLC Allen Bradley
RSLOGIX 5000
Tipe PLC
Dulur harus tahu tipe PLC itu seperti apa saja, karena untuk memilih plc
itu harus mengetahui tipe yang digunakan
Dan disesuaikan dengan kebutuhan I/O ( Input / Output ) agar
memudakan dalam belajar plc mulai dari dasar.
Untuk tipe plc sendiri setahu saya dan banyak digunakan di indonesia ini
adalah 3 tipe plc yaitu:
Compact PLC
Modular PLC
Rack PLC
1. PLC Bertipe Compact
CP1H - PLC bertipe Compact
PLC dengan tipe compact seperti namanya compact yang artinya adalah
kompak, plc ini lengkap sudah siap diprogram dan diwiring untuk
menjalankan sebuah system.
PLC compact ini sudah ada semua dari digital input, digital ouput,
dan analog input maupun output. Hebatnya sekarang tipe
kompak sudah ada yang built ini komunikasi ( RS232, RS485, dan Ethernet IP
)
Kelebihan PLC tipe Compact
Harganya yang murah dibandingkan dengan tipe modular maupun tipe
rack.
Semua I/O ada dari digital input maupun output menjadi 1
dalam 1 PLC.
Kekurangan PLC tipe Compact
Untuk Expansi sebuah modul terbatas bisa dibilang sedikit, jadi
ketika memerlukan banyak I/O untuk memelih tipe PLC ini harus
diperhitungkan lagi.
Speed dari PLC lambat, untuk sebuah system proses tidak
dianjurkan untuk menggunakan PLC ini. Takutnya responya lambat dan
menyababkan sebuah ketidak presisian dalam berhitung maupun proses
mesin.
2. PLC Bertipe Modular
PLC dengan tipe modular yaitu plc yang bagianya terpisah-pisah jadi
harus membeli modul
Satu-satu agar bisa menjadi sebuah PLC yang bisa
menjalankan
system,
Berikut module yang harus ada dalam sebuah PLC Modular.
CPU, Otak dari PLC yang harus ada.
Power Supply, untuk ini bisa dipilih apakan input source
220VAC atau 24VDC.
Di postingan ini saya akan membahas sedikit cara pemrograman Timer pada PLC Omron menggunakan tipe CP1H.
Timer sangat banyak di jumpai pada pabrik yang sudah menerapkan system automasi, timer ini berguna untuk menunda waktu ( delay ), ketika waktu yang ditunda sudah tercapai maka mengeluarkan output. Yups dulur disini saya akan memberikan contoh Timer yang berfungsi untuk menyalakan sebuah lampu, dengan menekan tombol push button ditahan sampai timer ON untuk menyalakan sebuah lampu.
1. Buka dulu sebuah CX-Programmer.
2. Berikan nama Device Name sesuai selera, disini saya kasih nama TIMER.
3. Buat Push Button menggunakan Kontak N/O.
4. Arahkan Kursor ke New PLC Instruction, Klik dan drag pada garis yang terakhir.
5. Klik Detail.
6. Klik Find Instruction.
7. Cari Timer/Counter, pilih sebelah kanan yang TIMX(550) kemudian klik OK.
8.Instruction Timerini berformat N = Alamat Timer jadi terserah mau berapa alamat addresnya dengan Batasan maksimum 4095, kemudian dulur harus ingat jangan sampai membuat alamat Timer sama, maka akan warning atau bias juga error program ente lur.
S = Set Velau yang artinya nilai yang akan dihitung mundur, disini /1 nilainya 100ms jika dulur ingin 1 detik maka nilai S = 10.
9. Disini saya kasih alamat 0 Lur untuk Timernya dan S 50 jadi 5 detik.
10. Nah alamat kontak dari Timer tinggal dikasih T depanya lur (T0000), artinya ketika timer tercapai maka alamat T0000 akan ON.
Buat alamat Digital Output untuk menyalakan lampu, disini saya buat alamatnya 100.00. nah sekarang tinggal di simulasikan aja lur.
CX-Designer untuk lengkapnya bias melihat video dibawah ini:
Wes dulur sakmene ae informasi yang saya sampaikan, akan terus update informasi yang saya pahami dan saya tulis kedalam artikel semoga bermanfaat.
Ingin lebih lanjut atau kurang paham dan mempunya pertanyaan lasung saja tulis komentar di bawah.
Hallo gaes saya akan membagikan pengalaman dan pengetahuan saya yang berkaitan dengan Ladder Diagram Direct On line Menggunakan PLC Omron tepatnya, karena saya lebih familiyar dan artikel ini adalah artikel awal pertama saya yang membagikan ladder diagram PLC dan seterusnya.
Sebab gaes sekarang didunia industri serba automasi, dan sekarang sudah gencar - gencarnya untuk update semua mesin menjadi automasi yang menggunakan PLC, dari mesin yang serba automatis tidak tutup mata karyawan pun dikurangi jadi, itulah dampat + (plus) dan - (minus) bagi karyawan maupun mesin tersebut.
Buka dahulu CX - Progremmernya gaes, jika tidak ada di desktop mungkin bisa di cari pada program file, kalau di windows 10 tinggal cari di start menu OMRON >>CX-ONE >> CX-PROGRAMMER, Double Click open dah gaes CX-Programmernya, maka akan muncul gambar seperti dibawah ini:
Setelah terbuka file CX-Progremmernya gaes, klik file > kemudian klik new.
Namakan device name terserah sobat... disini saya isi nama dengan "Direct On Line", untuk type PLC menggunakan CP1E dan koneksinya menggunakan USB untuk mendownload programnya, klik Oke untuk membuat programnya.
Sudah masuk di menu program, masuk ke section 1, dan buat lah program untuk pertama - tama buatlah push button start dengan kontak NO ( Normaly open ).
kemudian buatlah push button stop NC ( Normaly Close ) dan Coil + Penguncinya.
Prinsip Kerja Ladder Diagram Direct On Line
Terdapat 2 buah Pust Button yang berfungsi sebagai Push Button Start ( 0.00 ) dan Push Button Stop (0.01), Ketika Push Button ditekan, Coil kontaktor (100.00) akan menyala berwana hijau, jadi coil kontaktor bekerja dalam artian yang digerakan kontaktor seperti motor, pompa, dll akan bergerak.
Kemudian Push Button dilepas, Coil kontaktor masih tetap menyala karena address dari Coil kontaktor dibuat pengunci seperti halnya jika di kontaktor menggukan kontak bantu 13 & 14 ( Kontak NO ) yang build in dari kontaktor tersebut.. tapi ini beda karena menggunakan ladder diagram didalam program PLC.
Lalu Push Button Stop ditekan, Coil Kontaktor akan mati karena pada ledder diagram arusnya diputus sesudah push button start dan pengunci dari coil kontaktor sendiri.
Direct On Line Done Gaes.
Semoga artikel saya ini bermanfaat bagi pembaca, jika ada pertanyaan bisa dikolom komentar atau bisa juga disini Contact Us, tetap semangat untuk berbagi gaes.