Omron PLC 5.1 - Instruction Reversible Counter (CNTR)

Omron PLC 5.1 - Instruction Reversible Counter (CNTR)

Jumpa lagi gaes, kali akan membahas tentang instuction Reversible Counter dengan kode perintah CNTR.

Instruksi ini berbeda dengan Counter biasa yang hanya menghitung count setiap ada input, jika set value (SV) terpenuhi maka Address counter ON.

Reversible Counter adalah instruksi plc untuk menghitung inputan dengan menambah PV (Increment ) dan juga bisa mengurangi PV (Decrement).

Jika PV mencapai SV address dari counter akan ON.

Simbol dan Operand Reversible Counter

Diagram-Ladder-Simbol-CNTR

Syarat untuk bisa memenuhi instruksi CNTR adalah
  1. Mempunyai 3 Input Normaly Open ( Increment, Decrement, Reset
  2. Counter number usahakan beda dengan address timer. 
  3. Set Value jika menggunakan BCD kasih depanya # sedangkan menggunakan Binary &.

Untuk operand sama dengan Counter CNT
  • Instruksi : CNTR atau CNTRX jika menggunakan Binary.
  • N : Counter Number 
  • S : Set Value

Contoh Diagram Ledder Reversible Counter

Contoh-Diagram-Ladder-Instruksi-CNTR

Dari gambar diatas sangat simple sekali dan mudah dipahami berikut akan saya jelaskan dengan detail.
Digital Input: 
  • W0.01 : Normaly Open Increment
  • W0.02 : Normaly Open Decrement
  • W0.03 : Normaly Open Reset
Digital Ouput:
  • Y100.00 : Coil 
Instruksi:
  • CNTR : Instruction Reversible Counter
  • C0001 : Address Reversible Counter

Prinsip Kerja Reversible Counter

  1. Ketika W0.01 memberikan input pada CNTR maka PV yang mulanya 0 Bcd akan menjadi 1 bcd dan seterusnya jika input W0.01 ber ulang kali memberikan input. 
  2. Jika PV sudah mencapai SV maka C0001 akan ON dan Y100.00 akan ON
  3. Ketika W0.02 memberikan input yang berfungsi untuk mengurangi PV yang tadinya 10 Bcd menjadi 9 Bcd dan C0001 akan OFF
  4. Jika ingin kembali normal PV menjadi 0 Bcd maka W0.03 bekerja dan memberikan input ke CNTR untuk mereset PV
Baca selengkapnya »
PLC Omron 3 - Instruksi SET & RSET (Set & Reset)

PLC Omron 3 - Instruksi SET & RSET (Set & Reset)

Kembali lagi gan untuk pembelajaran PLC Season 3, kali ini akan saya membagikan sebuah instruksi yang sering dipakai oleh programmer di indonesia ini.

Instruksi SET dan RESET pasti sudah pada tahu kalau artinya untuk fungsinya bagaimana? langsung saja akan saya bahas dengan detail dari pengalaman saya.

Pengertian Instruksi SET

Kita ketahui dahulu bagaimana untuk simbol instruksi SET sebagai berikut
.
Pengertian Instruksi SET
Dari simbol tersebut menerangkan sebuah instruksi SET bekerja jika ada input dan memberikan alamat B sebagai output dari SET tersebut.

Akan saya gambar lagi agar lebih jelas.

Pengertian Instruksi SET

Gambar diatas menerangkan bahwa SET akan menghidupkan bit operan ketika kondisi eksekusi ON, dan tidak mempengaruhi status bit operan ketika kondisi eksekusi OFF. Gunakan RSET untuk mematikan sedikit yang telah ON dengan SET.

Jadi gini bahasa gampangnya, fungsi set ini akan bekerja sekali maksudnya ketika meberikan input pada instruksi SET, maka addres B akan ON meskipun inputnya tadi OFF alamat B ini akan ON terus sampai perintah Reset dengan alamat B yang sama.

Perlu diingat untuk instruksi SET ini berbeda denga instruksi KEEP karena set dan reset KEEP dalam 1 instruksi.

Pengertian Instruksi RSET

RSET adalah sebuah perintah untuk mereset dari perintah SET jadi ada hubunganya, seperti remote dan lokal tetapi ini adalah sebuah instruksi RSET.

Berikut simbol dari RSET.
Pengertian Instruksi RSET

RSET bekerja ketika mendapat sebuah inputan kemudian diproses untuk mereset address B yang semulanya adalah Bit 1 akan menjadi Bit 0 begitu prinsip kerjanya.

Akan saya kasih gambar lagi agar tambah paham lagi.

Pengertian Instruksi RSET

RSET mengubah operan bit OFF ketika kondisi eksekusi ON, dan tidak mempengaruhi status bit operan ketika kondisi eksekusi OFF. Gunakan SET untuk menghidupkan sedikit yang telah dimatikan dengan RSET.

Perbedaan SET & RSET dengan COIL. 

  1. Coil hanya bekerja ketika mendapat inputan dan mati ketika tidak mendapat sebuah inputan, sedangkan SET & RSET Inputan ON dan OFF adalah 1 maksdunya jika ingin menyala maka SET dikasih bit 1. Jika ingin matikan (OFF) dengan memberikan bit 1 pada RSET. 
  2. Input yang diatur dan diatur ulang untuk instruksi KEEP (011) harus diprogram dengan instruksi tersebut, tetapi instruksi SET dan RSET dapat diprogram sepenuhnya secara independen. Selanjutnya, bit yang sama dapat digunakan sebagai operan dalam sejumlah instruksi SET atau RSET.


Contoh Program Instruksi SET & RSET

Contoh Program Instruksi SET & RSET

  • 0.01 = DI Set 
  • 0.02 = DI Reset
  • 0.03 = Coil Set & Rset
Dari Contoh Diagram Ladder diatas yang menggunakan software CX Programmer, bisa saya simpulkan sistem kerjanya seperti ini:

  1. Ketika Alamat 0.01 ON akan meberikankan inputan bisa menggunakan inputan DIFU, pada instruksi SET
  2. Instruksi SET mengelolah dan me-outputkan alamat 0.03 sehingga menyala (ON).
  3. Alamat 0.01 dimatikan atau OFF maka SET atau alamat 0.03 tetap menyala. 
  4. Untuk mematikanya berikan input pada Instruksi RSET dengan memberikan input melalui alamat 0.02.
  5. Setelah Mendapat inputan untuk Instruksi RSET maka alamat 0.03 akan mati atau OFF.
  6. Berikut gambar jika sudah ON. 
Contoh Program Diagram Ladder SET & RSET ON

Semoga bermanfaat dan terus belajar jika ada dipertanyakan tinggalkan komentar di bawah ya. 
Baca selengkapnya »
PLC Omron 2 - Instruksi KEEP

PLC Omron 2 - Instruksi KEEP

Pada pembelajaran plc omron yang ke 2 ini, akan saya bahas tentang printah atau instruksi KEEP, pasti sudah tahu arti kata KEEP adalah menjaga atau kalau saya bilang mengunci.

Oke keterangan lebih lanjut langsung baca dibawah gan.

Instruksi KEEP 

Instruksi KEEP adalah sebuah perintah plc yang berfungsi sebagai coil untuk menjaga atau mengunci alamat pada coil tersebut.

Bisa diartikan menyederhanakan sebuah rangkaian pengunci atau relay lets tanpa perlu kontak bantu, jadi hanya tombol on dan off.

Perintah KEEP untuk tombol ON adalah Set sedangkan OFF adalah Reset.

Instruksi KEEP

Membuat Instruksi KEEP

Buat dahulu alamatnya seperti saya contohkan dibawah ini.
  • 0.01 = Digital Input untuk SET 
  • 0.02 = Digital Input untuk Reset 
  • 0.03 = Output KEEP (B)

Ketika sudah menentukan alamatnya tinggal membuat instruksi KEEP

  • Tekan pada keyboard (I) untuk membuat sebuah instruksi.
  • Letakan pada pojok ledder dan klik. 
  • Masukan pada kolom instruksi dengan "KEEP", kemudian spasi.
  • Masukan alamat Bit 0.03. Enter.
  • Instruksi KEEP sudah bisa dipakai.
  • Buat kontak N/O dengan menekan tombol (C) pada keyboard.
  • Masukan alamat 0.01 kemudian entek dan kasih koment SET.
  • Buat lagi kontak N/O dan memberi alamat 0.02 dan dikasih koment RESET, Enter. 

Langkah-langkah diatas akan membuat sebuah diagram ledder dengan menggunakan software CX Programmer seperti dibawah ini.

Contoh Program Instruksi KEEP


Prinsip Kerja Instriksi KEEP

Pada gambar diatas dapat saya terangkan prinsip kerjanya, instruksi keep akan bekerja jika ada sebuah inputan bisa menggunakan perintah DIFU atau DIFD (0.01) kemudian instruksi KEEP akan memproses inputan tersebut.

Sehingga 0.03 akan menyala karena mendapat sebuah input dari 0.01, 0.03 akan menyala terus.

Untuk mematikanya instruksi KEEP membutuhkan sebuah reset (0.02) alamat tersebut akan memberikan sebuah inputan pada Instriksi KEEP yang berfungsi sebagai reset.

Maka 0.03 akan mati atau OFF.

Sederhanyanya seperti program berikut.

Instruksi KEEP

Pada gambar Diagram Ladder diatas bisa anda lihat, dari rangkaian untuk ON dan OFF memerlukan sebuah 3 kontak ( A, B, C).

Sedangkan menggunakan sebuah instruksi KEEP hanya menggunakan 2 kontak saja untuk Set dan Reset perintah KEEP yaitu (A dan B).

Kesimpulan Instruksi KEEP

Disini akan saya simpulkan bahwa instruksi KEEP mempermudah beserta memperkecil pemakaian memory plc dan terlihat sangat simpel.

Dengan adanya instruksi KEEP ini untuk membuat sebuah program ON dan OFF saja membutuhkan 2 kontak input saja sebagai Set dan Reset.

Dari kesimpulan saya semoga bisa tambah giat belajar tentang Pemrograman PLC.
Baca selengkapnya »
PLC Omron 1 - DIFU & DIFD (Different Up & Different Down)

PLC Omron 1 - DIFU & DIFD (Different Up & Different Down)

Pada Belajar plc omron pertama ini, akan saya terangkan untuk mengenal perintah atau intruksi dari DIFU & DIFD (Different Up & Different Down).

Ini langkah awal akan ada langkah selanjutnya agar mahir atau mudah dalam belajar tentang plc omron untuk pemrograman.

Mengenal apa itu DIFU (Different Up)

DIFU atau bisa disebut dengan Different Up adalah sebuah instruksi untuk mengubah sebuah nilai operant (bit) dalam 1 siklus atau pulse.

DIFU & DIFD (Different Up & Different Down)

1 siklus artinya hanya on dari kiri ke kanan dalam sebuah ledder sesaat saja, menyatakan hasil dari operator logis (instruksi) seperti AND, OR, dan BUKAN sebagai sinyal biner (ON / OFF).

DIFU & DIFD (Different Up & Different Down)

Pada gambar diatas adalah sebuah contoh program Berbentuk Diagram Ladder dengan software yang bernama CX Programmer untuk menggunakan perintah DIFU.

DIFU sering digunakan untuk sebuah push button dalam kondisi tertentu, karena DIFU sendiri prinsip kerjanya seperti push button.

Cara menggunakan Instruksi DIFU 

  • Tekan pada Keyboard (I), atau pilih pada curso instruksi pada CX programmer.
  • Letakan pada pojok ladder kemudian enter. 
  • Beri intruksi atau tulis pada kolom dengan DIFU, kemudian spasi.
  • Masukan alamat atau address bit seperti 0.01 atau W0.01
  • Tekan Enter, Instruksi DIFU sudah dibuat untuk menyalakan address 0.01

Contoh Program DIFU 

Dalam gambar diatas adalah sebuah contoh program dengan alamat 1.00 itu sebagai trigger. Kemudian 0.01 adalah alamat output dari DIFU. 

Ketika 1.00 saya ON maka DIFU akan menerima input dari 1.00 dan memberikan 1 siklus pada 0.01 secara cepat. 

Jika anda membuat program diatas dan disimulasikan tidak akan nampak kalau 0.01 menyala, jadi buat sebuah let relay agar tau jika address 0.01 menyala, seperti gambar dibawah ini. 

Contoh Program DIFU

Berikut gambar Diagram Ladder ketika DIFU bekerja dengan mengasi tigger bit 1 pada alamat 1.00 dan saya kembalikan lagi bit 0. 
Contoh Program DIFU ON

Mengenal apa itu DIFD (Different Down)

Untuk Different Down atau DIFD itu sama halnya dengan DIFU karena perbedaanya hanya di UP dan di Down akan saya jelaskan.

Seperti Push button jika kita menombol maka akan menyala itu adalah DOWN ketika tombol kebawah.

Jika push button dilepas maka akan kembali keatas lah disitulah DIFU ( UP ), gampangkan untuk sebuah logikanya itu menurut saya.
Different Down

Sekian untuk pengetahuan instruksi DIFU dan DIFD, semoga bermanfaat.
Baca selengkapnya »
Merubah Setting Timer dan Counter agar desimal di CP1H

Merubah Setting Timer dan Counter agar desimal di CP1H

Nilai desimal adalah nilai yang paling mudah dipahami oleh semua orang karena nilai ini sering dijumpai dan selalu dipakai dalam kehidupan sehari - hari.

Programmger juga bagaimana cara agar mudah memprogram dengan setting yang disesuaikan kebiasaan sehari-hari programmer tersebut.

Berikut cara merubah setting Valeu timer dan counter agar menjadi desimal, karena bawaanya itu settingnya adalah BCD.
Baca Juga

Setting Timer dan Counter

  • Buka CX Programmer. 
  • Klik File > New. 
  • Kemudian isi Device Name terserah mau dinamakan apa saja boleh.
  • Device Type , pilih untuk yang CP1H.
  • Network Type, pilih USB.
  • Klik OK.
  • Klik kanan pada " NewPLC1[CP1H] Offline"
  • Pilih Properties.
  • Centang pada "Execute Timer/Counter as Binary"

  • Klik OK.
  • PLC akan Compile setikar 1/2 detik. 
  • Sekarang dulur bisa setting value dengan desimal dengan memberikan didepanya tanda "$".
Kebanyakan orang menggunakan desimal untuk sebuah data tetapi ada juga yang suka menggunakan nilai hex, bertujuan agar programmer tersebut yang bisa langsung menangkap program tersebut untuk menghindari programmer lain yang masuk.

Kalau yang saya jumpai dulur ada programmer dari jerman, semua datanya menggunakan HEX jadi ketika saya mengirim data dari PLC yang harusnya desimal binnary maka mau tidak mau saya convert ke HEX agar si programmer asal jerman ini mudah membacanya.

Video Tutorial


Mungkin ada pengalam dulur yang suka dengan nilai apa silakan komen dibawah lur.
Baca selengkapnya »
Omron PLC 5 - Instruction Counter simulation CX Designer

Omron PLC 5 - Instruction Counter simulation CX Designer

Program dasar yang harus dulur kuasai, dengan memahami program dasar maka untuk pengembangan berikutnya akan membuat cepat belajar dengan ide dan logika dulur. 
 Instruction Counter

Pengertian Counter

seperti halnya atau logikanya dulur menghitung orang didalam bus untuk membayar tiket masuk, disini dulur pasti menghitung berapa orang di bus, mulai dari belakang 1 ditambah lagi 1 = 2 dan seterusnya jadi counter itu +1 atau di tambah 1 ketika inputan pada PLC menyala.

Logika seperti itu banyak sekali arti counter yang bisa dipahami tetapi counter ini sangat penting untuk dasar pemrograman untuk dipadukan dengan logika yang lain. 
Baca Juga

Cara Pemrograman Counter

  • Buka CX Programmer dahulu dulur. 
  • Setelah terbuka, Klik File > New. 
  • Kemudian isi Device Name terserah mau dinamakan apa saja boleh. 
  • Device Type , pilih untuk yang CP1H.
  • Network Type, pilih USB.
  • Klik OK.
  • Pada section 1, buatlah sebuah kontak NO (normaly open) dengan address 0.00 dan kasih comment sensor.
  • Buat PLC Intruction dengan menekan dikeyboard I.
  • Hapus dahulu I, kemudian tulis CNTX
  • Spasi kemudian biarkan 0 saja itu alaman Counternya terserah mau  diisi apa, yang penting dalam 1 program jangan ada yang sama untuk alamat counternya. 
  • Spasi lagi kemudian masukan berapa nilai counter maksimalnya disini saya mengisikan 10, jadi 10 inputan masuk maka output dari counter akan menyala.
  • Buat kontak NO lagi dengan address 100.00.
  • Sambungkan semua kontak NO dengan garis ke counternya. 
  • Pindah ke Rung bawahnya. 
  • buatlah sebuah kontak NO dengan address output dari Counter dengan awalan C dan dikuti dengan alamat counternya 0 - 9999.
  • Kemudian buat Kontak Coil untuk lampus dengan address 100.0 dan dikasih Comment Lamp.
PLC Instruction Counter

Cara Kerja Program Counter

  • Ketika Sensor menyentuh benda dan memberikan inputan pada PLC dengan alamat 0.00, maka program counter akan menghitung 1.
  • Sensor menyentuh benda lagi maka counter akan bertambah menjadi 2 dan seterusnya. 
  • Ketika counter sudah menghitung 10 menyatakan sensor tersebut sudah menyentuh benda sebanyak 10 kali. 
  • Program counter akan mengeluarkan output pada alamat C000 untuk menyalakan Lamp dengan alamat 100.0. 
  • Setelah lampu menyala, Counter akan direset dan menghitung kembali mulai dari 0.
  • Ouput counter juga akan mati, dan lampu juga akan mati. 
  • Siklus ini akan berlanjut hingga sensor tidak menyentuh benda lagi.

Cara Simulasi dengan CX Desginer

Karena CX Designer lebih mudah untuk mempelajarinya dengan gambar maka saya buatkan video tutorial untuk memudahkan dulur untuk belajar dan melihat langsung bagaimana untuk memprogram sebuah intruction Counter pada PLC omron CP1H.

Program Instruction Counter

Untuk yang ingin langsung mempelajarinya melalu CX Programmer disini saya memberikan program Counternya beserta CX Designernya.

Program Counter Simulasi Program Counter

Contoh Aplikasi penggunaan counter

  1. Mesin yang membutuhkan berapa kali mesin menyala, setelah tercapai maka akan dilakukan servis.
  2. Mesin Filling atau Packing yang selalu menghitung berapa packing yang selesai.
  3. Program parkir.
  4. Interlock untuk sistem Automasi.
  5. Dan dulur kembangkan juga agar terdapat inovasi yang baru.

Semoga bermanfaat untuk mendalai tentang Instruction Counter PLC Omron.
Baca selengkapnya »
Belajar PLC Omron terbaik 2019 dan gratis beserta Pemrograman

Belajar PLC Omron terbaik 2019 dan gratis beserta Pemrograman

Sejarah Ditemukanya PLC

Belajar PLC

Belajar PLC omron secara gratis dan berdiskusi seperti kursus pada umumnya, yang memberikan pendapat atau ide untuk belajar bersama dengan artikel yang mudah dipahami,

belajar PLC omron beserta pemrogamanya sangat penting dan mahal harganya.

Pada akhir 1960-an, PLC pertama kali diperkenalkan. Alasan utama untuk merancang perangkat semacam itu adalah menghilangkan biaya besar yang terlibat dalam mengganti sistem kontrol mesin berbasis relay yang rumit.

Bedford Associates (Bedford, MA) mengusulkan sesuatu yang disebut Modular Digital Controller (MODICON) ke produsen mobil AS utama.

Perusahaan lain pada saat itu mengusulkan skema berbasis komputer, salah satunya didasarkan pada PDP-8.

MODICON 084 membawa PLC pertama di dunia ke dalam produksi komersial.

Ketika persyaratan produksi berubah demikian pula sistem kontrol.

Ini menjadi sangat mahal ketika perubahannya sering terjadi.

Karena relay adalah alat mekanis, memiliki masa penggunaan terbatas yang memerlukan perawatan rutin.

Sebab dengan banyaknya relay untuk menggerakan beberapa motor, maka diperlukan relay yang banyak untuk interlockingnya dan membuat wiring sangat banyak.

Tahun 1970-an, PLC berkembang menggunakan Mikroprosesor berbasis bit-slica yaitu AMD 2901 dan 2903 masih sama MODICON untuk memegang PLCnya.

Tahun 1973-an Munculah sebuah sytem komunikasi serial yang di kembangkan modicon yang bernama MODBUS berfungsi sebagai komunikasi antara PLC 1 dengan PLC yang lain.

Tahun 1980-an Mengambangkan untuk komunikasi dengan protokol otomasi manufaktur General Motor (MAP).

Ini juga merupakan waktu untuk memperkecil ukuran PLC dan menjadikannya software yang dapat diprogram melalui pemrograman simbolis pada PC.

Tahun 1990-an PLC Memenuhi standart terbaru(IEC 1131-3) untuk

Bahasa pemegroman yang disamakan untuk internasional , seperti Ladder Diagram, Function Block Diagrams, instruction lists, C and structured text.


Pengertian PLC

PLC (Programmabel Logic Control) adalah perangkat yang dibuat untuk menggantikan sirkuit relay sekuensial yang diperlukan untuk kontrol alat berat.

PLC bekerja dengan melihat inputnya dan tergantung pada keadaannya, menyalakan / mematikan outputnya.

Pengguna memasuki suatu program, biasanya melalui software, yang memberikan hasil yang diinginkan.

Prinsip Kerja PLC

Cukup Simpel untuk prinsip kerja PLC karena hanya ada 3 proses.
Prinsip Kerja PLC

1. CHECK INPUT STATUS PLC

Melihat setiap input untuk menentukan apakah itu aktif atau tidak aktif.

Dengan kata lain, apakah sensor terhubung ke input pertama? Bagaimana dengan input kedua?

Bagaimana dengan yang ketiga ... Ini mencatat data ini ke dalam memorinya untuk digunakan selama langkah berikutnya.

2. EXECUTE PROGRAM PLC

Selanjutnya PLC menjalankan program satu instruksi dalam satu waktu.

Mungkin program mengatakan bahwa jika masukan pertama diaktifkan maka harus menyalakan keluaran pertama.

Karena sudah tahu input mana yang aktif atau nonaktif dari langkah sebelumnya, maka akan dapat 

memutuskan apakah output pertama harus dihidupkan berdasarkan pada keadaan input pertama.

Ini akan menyimpan hasil eksekusi untuk digunakan nanti selama langkah berikutnya.

3. UPDATE OUTPUT STATUS 

Akhirnya PLC memperbarui status output. Ini memperbarui output berdasarkan input yang ada selama 

langkah pertama dan hasil dari mengeksekusi program Anda selama langkah kedua.

Berdasarkan contoh pada langkah 2 sekarang akan menyalakan output pertama karena input pertama 

aktif dan program Anda mengatakan untuk menyalakan output pertama ketika kondisi ini benar.

Setelah mengetahui apa itu prinsip kerja plc sobat pasti tambah semangat untuk belajar plc dengan giat.

Response Time PLC

Response Time PLC adalah fakta yang harus sobat pertimbangkan saat berbelanja PLC.

Sama seperti otak sobat, PLC membutuhkan waktu tertentu untuk bereaksi terhadap perubahan.
belajar plc otodidak
Input, Proses menganalisa input mana aja yang aktif atau tidak aktif maka dibutuhkan waktu untuk menganalisa input.

Program Execution, Program membutuhkan waktu untuk mengeksekusi inputan yang di terima dan diolah untuk di keluarkan melalui output plc.

Output Response, Keluaran dari program yang membutuhkan waktu untuk meresponnya.

Jadi kesimpulanya Respon Time PLC = Input Response + Program Execution + Output Response. Biasanya satuanya adalah ms ( milli Secon ).


Mengenal Merek PLC Beserta Software

Di Indonesia banyak sekali programmer yang menggunakan beberapa merek PLC untuk menyesuaikan kebutuhkan project dilapangan.

Dengan adanya banyak PLC yang masuk programmer Indonesia termasuk programmer multi talenta

Karena harus menguasai setidaknya semua PLCsebab project tidak selalu bergantung dengan satu merek PLC

Tetapi macam - macam PLC,

berikut daftar PLC beserta Software yang digunakan:
PLC + SOFTWARE INFORMATION
  • PLC OMRON
    • CX Progammer
  • PLC SCHNEIDER
    • Unity Pro
    • SoMachine
    • SoMachine Basic
  • PLC MITSHUBISI
    • GX Developer
  • PLC SIEMENES
    • SIMATIC STEP 7
  • PLC PANASONIC
    • FPWIN Pro
  • PLC Allen Bradley
    • RSLOGIX 5000


Tipe PLC

Dulur harus tahu tipe PLC itu seperti apa saja, karena untuk memilih plc itu harus mengetahui tipe yang digunakan

Dan disesuaikan dengan kebutuhan I/O ( Input / Output ) agar memudakan dalam belajar plc mulai dari dasar.

Untuk tipe plc sendiri setahu saya dan banyak digunakan di indonesia ini adalah 3 tipe plc yaitu:
  • Compact PLC
  • Modular PLC
  • Rack PLC

1. PLC Bertipe Compact

CP1H - PLC bertipe Compact
CP1H - PLC bertipe Compact
PLC dengan tipe compact seperti namanya compact yang artinya adalah kompak, plc ini lengkap sudah siap diprogram dan diwiring untuk menjalankan sebuah system.

PLC compact ini sudah ada semua dari digital input, digital ouput, dan analog input maupun output. Hebatnya sekarang tipe kompak sudah ada yang built ini komunikasi ( RS232, RS485, dan Ethernet IP )

Kelebihan PLC tipe Compact

  1. Harganya yang murah dibandingkan dengan tipe modular maupun tipe rack.
  2. Semua I/O ada dari digital input maupun output menjadi 1 dalam 1 PLC.

Kekurangan PLC tipe Compact

  1. Untuk Expansi sebuah modul terbatas bisa dibilang sedikit, jadi ketika memerlukan banyak I/O untuk memelih tipe PLC ini harus diperhitungkan lagi.
  2. Speed dari PLC lambat, untuk sebuah system proses tidak dianjurkan untuk menggunakan PLC ini. Takutnya responya lambat dan menyababkan sebuah ketidak presisian dalam berhitung maupun proses mesin.

2. PLC Bertipe Modular

belajar ladder diagram plc
PLC dengan tipe modular yaitu plc yang bagianya terpisah-pisah jadi harus membeli modul 

Satu-satu agar bisa menjadi sebuah PLC yang bisa menjalankan system,

Berikut module yang harus ada dalam sebuah PLC Modular.
  1. CPU, Otak dari PLC yang harus ada.
  2. Power Supply, untuk ini bisa dipilih apakan input source 220VAC atau 24VDC.
  3. Module Digital Input.
  4. Module Digital Output.
  5. Module Analog Input
  6. Module Analog Output.
  7. Module Komunikasi ( RS232, RS485, dan Ethernet IP ).

PLC Modular sendiri banyak digunakan untuk sebuah system proses atau yg memerlukan banyak I/O

Dan banyak juga dipakai untuk belajar plc, berikut kelebihan dan kekurangan dari PLC tipe modular:

Kelebihan PLC tipe Modular ini adalah

  1. CPU yang cepat dibandingkan dengan tipe compact.
  2. Bisa diexpansi module banyak, jadi tidak kwatir dengan berapa banyak I/O yang dibutuhkan.
  3. Kecil untuk ukuranya jadi bisa rapi seperti kerata api.

Kekurangan PLC tipe Modular ini adalah

  1. Harga yang mahal karena harus membeli setiap module.

3. PLC Bertipe Rack

PLC Omron Bertipe Rack
PLC Omron Bertipe Rack
PLC dengan tipe Rack ini termasuk tipe high end untuk featur dan kecepatan cpu seperti halnya tipe modular, perbedaanya hanya di sebuah rack.

Rack ini berfungsi untuk menempatkan sebuah module - module plc hanya tinggal membuka kunci 

letakan dan pasang, untuk mencopotnya juga mudah kunci dibuka jabut modulenya selesai.

Keuntungan menggunakan PLC tipe rack ini saat terjadi hal fatal yang menyebabkan sebuah module 

rusak atau error dan harus mengganti dengan module yang baru serta memerlukan waktu yang cepat 

untuk mengganti module tersebut, disinilah tipe rack ini berguna.

Fitur kusus pada tipe Rack ini adalah Redundant System CPU ini berfungsi untuk menukar CPU yang 

rusak dengan yang baru dalam 1 rack dalam hitungan ms, dan tidak mengalami sebuah download program.

Secara automatis program akan berpindah ke cpu yang baru tanpa mengalami mesin mati atau system mati, hebat kan dulur tapi harganya juga hebat.

Tidak hanya redundant system power supply juga Duplex berfungsi sahalnya cpu spare power supply 

jika rusak mengganti dengan automatis dengan power supply yang baru tetapi harus dalam 1 Rack PLC.

Software CX-One V4.51

CX-One Full

Lanjut untuk belajar PLC tentang Software CX-One memungkinkan pengguna untuk membangun, mengkonfigurasi, dan memprogram perangkat host seperti

PLC, HMI, Motion Control gerak, dan jaringan menggunakan hanya satu paket software dengan instalasi dan nomor lisensi.

CX-One terdiri berbagai software seperti:
  • CX-Programmer
  • CX-Simulator
  • CX-Designer
  • CX-Motion (Pro)
  • CX-Position
  • CX-Drive
  • CX-Server
  • CX-Integrator
  • CX-Process Tool
  • CX-Thermo
  • CX-Sensor
  • NV-Designer

Jadi sobat enaknya Omron memberikan sebuah software CX-One adalah 1 lisensi bisa berguna untuk semua software diatas.

    Cara Install CX-One V4.51

    1. Extract File Cx-One V4.51 dengan Winrar.
    2. Klik Setup.
    3. Choose Setup Language, Pilih English (US) kemudian klik OK.
      CX-One V4.5
    4. CX-One setup wizard starts. Next.
      pemrograman plc
    5. Kemudian pilih " I Accept" setelah itu klik next.
      belajar plc siemens
    6. Isi User Name dan Companay sesuai anda bekerja atau terserah, untuk keynya bisa mencari digoogle, kemudian next.
      instruksi dasar pemrograman plc menggunakan ladder diagram
    7. Pilih Complate dan Next.
      belajar plc omron pdf
    8. Pilih semua atau centang semua kemudian Next.
      belajar plc schneider
    9. Klik Install.
      belajar plc panasonic
    10. Klik Finish, CX-One V4.5 sudah terinstal.
      belajar plc M221

    Video Tutorial Install CX-One Full



    Tahap 1 - System Configuration PLC

    Sobat pada tahap ini harus tahu dahulu gambaran PLC itu bagaimana kedepanya dan digunakan untuk apa.

    jadi sobat tidak hanya belajar saja tetapi tidak tahu configurasi plc yang biasanya di industri digunakan.

    Configurasi sangat penting untuk tahap pemula yang ingin belajar plc seperti inilah sistem konfigurasi plc yang biasanya digunakan.
    belajar plc Modicon

    Seperti gambar diatas kita harus mengetahui,
    1. Tipe PLC yang akan sobat gunakan.
    2. Komponen / module yang mendukung sistem PLC.
    3. Komunikasi apa yang digunakan.
    4. Wiring seperti apa yang digunakan.
    5. Spesifikasi yang mumpuni untuk sistem yang sobat kerjakan.

    Daftar Isi Tahap 1 - Belajar Dasar Program PLC Omron

    1. Simulation & Download / Upload Program PLC
    • Simulation Program PLC
      Video
    • Download Program PLC
    • Upload Program PLC
    • Cara Edit Online Program PLC
      Video

    2. Instruksi Ouput

    3. Instruksi Timer

    4. Instruksi Counter

    5. Instruksi Compare

    6. Instruksi Data Incremenet & Decrement
    • ++ / -- (Binary Increment / Binary Decrement)
    • ++B / --B (BCD Increment /BCD Decrement)
    • MOV
      Video

    7. Instruksi Data Conversion
    • BCD (Binary to BCD Conversion)
    • BIN (BCD to Binary Conversion)

    8. Instruksi Data Scaling
    • SCL (Scaling)

    9. Instruksi Real Time
    • Real Time


    Daftar Isi Tahap 2 - Contoh Program PLC Omron

    1. Program Diagram Ladder Starter Device

    2. Program Diagram Ladder Sensor
    • Proximity
    • Encoder
    • Temperature (Thermo Couple / PT100)


    Daftar Isi Tahap 3 - Memprogram PLC tipe CP1E

    1. Langkah Pertama
    • Pilih tipe PLC
    • Alocation Memory & Pengalamatan
    • Mendaftar Digital Input & Output

    2. Program Diagram Ladder Sensor
    • Wiring Diagram DI & DO
    • Program Direct On Line
    • Program Star Delta Stater

    3. Program Diagram Ladder Sensor
    • Simulation
    • Download


    Daftar Isi Tahap 4 - Memprogram PLC tipe CP1H

    1. Langkah Pertama
    • Pilih tipe PLC
    • Alocation Memory & Pengalamatan
    • Mendaftar Digital Input & Output

    2. Program Diagram Ladder Sensor
    • Wiring Diagram DI & DO
    • Program Direct On Line
    • Program Star Delta Stater

    3. Program Diagram Ladder Sensor
    • Simulation
    • Download


    Daftar Isi Tahap 5 - Memprogram PLC tipe CJ2M

    1. Langkah Pertama
    • Pilih tipe PLC
    • Alocation Memory & Pengalamatan
    • Mendaftar Digital Input & Output

    2. Program Diagram Ladder Sensor
    • Wiring Diagram DI & DO
    • Program Direct On Line
    • Program Star Delta Stater

    3. Program Diagram Ladder Sensor
    • Simulation
    • Download

    Daftar Isi Tahap 6 - Memprogram PLC tipe CP2E

    1. Langkah Pertama
    • Mengenal dan Memilih tipe PLC CP2E
      Video
    • Cara Membaca Wiring PLC CP2E
      Video
    • Konfigurasi Awal Saat Program PLC CP2E
      Video

    2. Langkah Kedua
    • Mengetahui Address DI dan DO PLC CP2E
      Video
    • Program Direct On Line
    • Program Star Delta Stater

    3. Program Diagram Ladder Sensor
    • Simulation
    • Download

    Semoga bermanfaat dan selalu belajar terus.

    Tutorial ini akan saya Update Terus jika ada sebuah waktu luang.
    Baca selengkapnya »
    Belajar PLC Instruction Timer simulation CX Designer

    Belajar PLC Instruction Timer simulation CX Designer

    Di postingan ini saya akan membahas sedikit cara pemrograman Timer pada PLC Omron menggunakan tipe CP1H.

    Timer_PLC_CX Designer

    Timer sangat banyak di jumpai pada pabrik yang sudah menerapkan system automasi, timer ini berguna untuk menunda waktu ( delay ), ketika waktu yang ditunda sudah tercapai maka mengeluarkan output.

    Yups dulur disini saya akan memberikan contoh Timer yang berfungsi untuk menyalakan sebuah lampu, dengan menekan tombol push button ditahan sampai timer ON untuk menyalakan sebuah lampu.
    Yowes lur ben gak kesuen langsung ae tutorialnya.

    1. Buka dulu sebuah CX-Programmer.
    2. Berikan nama Device Name sesuai selera, disini saya kasih nama TIMER.

    Timer_PLC_CX Designer

    3. Buat Push Button menggunakan Kontak N/O.

    Timer_PLC_CX Designer

    4. Arahkan Kursor ke New PLC Instruction, Klik dan drag pada garis yang terakhir.

    Timer_PLC_CX Designer

    5. Klik Detail.

    Timer_PLC_CX Designer

    6. Klik Find Instruction.


    Timer_PLC_CX Designer

    7. Cari Timer/Counter, pilih sebelah kanan yang TIMX(550) kemudian klik OK.

    Timer_PLC_CX Designer

    8. Instruction Timer ini berformat N = Alamat Timer jadi terserah mau berapa alamat addresnya dengan Batasan maksimum 4095, kemudian dulur harus ingat jangan sampai membuat alamat Timer sama, maka akan warning atau bias juga error program ente lur.

    S = Set Velau yang artinya nilai yang akan dihitung mundur, disini /1 nilainya 100ms jika dulur ingin 1 detik maka nilai S = 10.

    Timer_PLC_CX Designer

    9. Disini saya kasih alamat 0 Lur untuk Timernya dan S 50 jadi 5 detik.

    Timer_PLC_CX Designer

    10. Nah alamat kontak dari Timer tinggal dikasih T depanya lur (T0000), artinya ketika timer tercapai maka alamat T0000 akan ON.

    Timer_PLC_CX Designer

    Buat alamat Digital Output untuk menyalakan lampu, disini saya buat alamatnya 100.00. nah sekarang tinggal di simulasikan aja lur.

    Timer_PLC_CX Designer


    CX-Designer untuk lengkapnya bias melihat video dibawah ini:


    Wes dulur sakmene ae informasi yang saya sampaikan, akan terus update informasi yang saya pahami dan saya tulis kedalam artikel semoga bermanfaat.
    Ingin lebih lanjut atau kurang paham dan mempunya pertanyaan lasung saja tulis komentar di bawah.



    Baca selengkapnya »
    Belajar PLC Membuat Program Direct On Line Menggunakan PLC

    Belajar PLC Membuat Program Direct On Line Menggunakan PLC

    Hallo gaes saya akan membagikan pengalaman dan pengetahuan saya yang berkaitan dengan Ladder Diagram Direct On line Menggunakan PLC Omron tepatnya, karena saya lebih familiyar dan artikel ini adalah artikel awal pertama saya yang membagikan ladder diagram PLC dan seterusnya.
    Ladder Diagram Direct Online

    Sebab gaes sekarang didunia industri serba automasi, dan sekarang sudah gencar - gencarnya untuk update semua mesin menjadi automasi yang menggunakan PLC, dari mesin yang serba automatis tidak tutup mata karyawan pun dikurangi jadi, itulah dampat + (plus) dan - (minus) bagi karyawan maupun mesin tersebut.
    Disini saya hanya simulation saja berikut tools yang saya gunakan : 

    • Laptop, OS Windows 10 Pro // Sudah jelas gaes, tanpa laptop ya tidak bisa mrogram gaes.
    • Software CX - Programmer. 
    • Segelas Kopi. 
    • Jangan lupa untuk senang, karena jika sudah senang / hobi maka ilmu yang di serap tidak akan sia- sia gaes.
    • Address PLC :
    Alamat PLC
    0.00 : Push Button Start
    0.01 : Push Button Stop
    100.00 : Coil Kontaktor

        Cekidot,

      1. Buka dahulu CX - Progremmernya gaes, jika tidak ada di desktop mungkin bisa di cari pada program file, kalau di windows 10 tinggal cari di start menu OMRON >>CX-ONE >> CX-PROGRAMMER, Double Click open dah gaes CX-Programmernya, maka akan muncul gambar seperti dibawah ini: 
        Ladder diagram Direct On Line Menggunakan PLC
      2.  Setelah terbuka file CX-Progremmernya gaes, klik file > kemudian klik new.
        Ladder Diagram New
      3. Namakan device name terserah sobat... disini saya isi nama dengan "Direct On Line", untuk type PLC menggunakan CP1E dan koneksinya menggunakan USB untuk mendownload programnya, klik Oke untuk membuat programnya.
        Device PLC CP1E
      4. Sudah masuk di menu program, masuk ke section 1, dan buat lah program untuk pertama - tama buatlah push button start dengan kontak NO ( Normaly open ).
        Kontak NO ( Normaly Open )
      5. kemudian buatlah push button stop NC ( Normaly Close ) dan Coil + Penguncinya.
        Ladder Diagram Direct Online
      Prinsip Kerja Ladder Diagram Direct On Line
      • Terdapat 2 buah Pust Button yang berfungsi sebagai Push Button Start ( 0.00 ) dan Push Button Stop (0.01), Ketika Push Button ditekan, Coil kontaktor (100.00) akan menyala berwana hijau, jadi coil kontaktor bekerja dalam artian yang digerakan kontaktor seperti motor, pompa, dll akan bergerak.
      • Kemudian Push Button dilepas, Coil kontaktor masih tetap menyala karena address dari Coil kontaktor dibuat pengunci seperti halnya jika di kontaktor menggukan kontak bantu 13 & 14 ( Kontak NO ) yang build in dari kontaktor tersebut.. tapi ini beda karena menggunakan ladder diagram didalam program PLC.
      • Lalu Push Button Stop ditekan, Coil Kontaktor akan mati karena pada ledder diagram arusnya diputus sesudah push button start dan pengunci dari coil kontaktor sendiri. 
      • Direct On Line Done Gaes. 
      Semoga artikel saya ini bermanfaat bagi pembaca, jika ada pertanyaan bisa dikolom komentar atau bisa juga disini Contact Us, tetap semangat untuk berbagi gaes. 





      Note
      Download
      Password "www.plcdroid.com
      Baca selengkapnya »

      Download