Cara Menghitung Satuan Volt, Ampere, dan Watt

Cara Menghitung Satuan Volt, Ampere, dan Watt

Sangat penting untuk mengetahui satuan dalam bidang yang ingin anda pahami, dalam bidang listrik untuk mengetahui satuan seperti volt, ampere, dan watt.

Ketika anda tidak mengetahui satuan dari bidang listrik ini sama saja dengan tidak tahu dalam teori dasar dan anda sekarang bisa memperlajari dengan jelas dalam artikel saya berikan ini.

Saya akan memberikan langkah demi langkah agar mudah untuk dipahami.
Pengertian Volt Ampere dan Watt secara lengkap

Pengertian Volt (Voltage)

Volt (Voltage) adalah standart satuan listrik yang menunjukan atau menerangkan sebuah nilai tegangan dalam listrik.

Volt atau bisa disebut tegangan hanya bisa diukur dengan alat yang bernama voltmeter atau multitester, volt mempunyai bermacam-macam nilai tegangan dan juga tipe atau karekter yang berbeda.

Volt Mempunyai 2 tipe atau karakter

Volt atau tegangan listrik ini mempunyai jenis 2 tipe yaitu tegangan AC atau bisa disebut tegangan bolak-balik. kemudian tegangan DC (Direct Current) atau bisa disebut dengan tegangan searah.

Untuk mengatahui apa itu tegangan AC atau DC sangat mudah, cukup menggunakan test pen tetapi ini tidak terlalu akurat tetapi membantu untuk mempercepat mengetahui tegangan AC atau DC.

Letakan testpen pada sumber tegangan, jika testpen menyala dengan terang maka bisa anda nyatakan itu tegangan AC.

Jika lampu pada test pen tidak menyala itu bisa netral dari tegangan AC. Jadi untuk mengetahui tegangan DC dengan akurat menggunakan alat Multimeter.

Macam - Macam nilai Volt (Tegangan)

Nilai Volt pada Tegangan AC:
  • 110V AC
  • 220V AC
  • 380V AC
  • 6.000V AC atau 6kV AC (bisa dibilang TM, Tegangan Menengah)
  • 20.000V AC atau 20kV AC
  • 75.000V AC atau 75kV AC (bisa dibilang TT, Tegangan Tinggi)
  • 500.000V AC atau 500kV AC (bisa dibilang SUTET, Saluran Tegangan Extra Tinggi)
Untuk lebih jelasnya jenis-jenis Tegangan Menengah(Medium Voltage)

Nilai Volt pada Tegangan DC :
  • 1,5V DC
  • 5V DC
  • 9V DC
  • 12V DC
  • 19V DC
  • 24V DC

Contoh Aplikasi Tegangan AC

  • TV menggunakan sumber tegangan 220V AC, sering anda jumpai dan mungkin selalu dipakai setiap hari.
  • Magic Com atau penanak nasi, alat ini menggunakan tegangan 220V AC karena menggunakan sebuah element.
  • Motor Induksi yang sering digunakan pada industri pabrik untuk menggerakan sebuah mesin menggunakan tegangan 380V AC.
  • Motor Pompa Air dirumah, pompa air ini menggunakan sebuah tegangan 220V AC.

Contoh Aplikasi Tegangan DC

  • Jam tangan menggunakan tegangan DC sebesar 1.5V yang berasal dari battery.
  • Smart phone juga menggunakan tegangan DC sebesar 3,7 - 5V DC.
  • Lampu LED untuk sekarang banyak yang menggunakan tegangan DC 12V, seperti lampu led yang dipakai pada sepeda motor yang berasal dari accu atau kiprok.

Rumus Tegangan (Volt)

V = I x R
V : Tegangan (Volt)
I : Ampere (Arus)
R : Hambatan

Contoh Soal tentang Tegangan (Volt)

Diketahui lampu led mempunyai arus sebesar 5A dan mempunyai hambatan(R) sebesar 50 ohm, berapakah tegangannya ?

Diketahui :
I : 5A
R : 50 ohm
Ditanya... V tegangan ?
Jawab:
  • V = I x R
  • V = 5 x 50
  • V = 250 V
Semakin besar arus maka tegangan akan semakin besar jika nilai R tetap, sama halnya nilai R jika semakin tinggi maka volt juga semakin tinggi.

Pengertian Ampere atau Arus Listrik

Cara Menghitung Satuan Volt, Ampere, dan Watt
Ampere atau bisa disebut dengan Arus Listrik adalah sebuah satuan yang menunjukan sebuah arus listrik yang digunakan atau yang dialiri listrik.

Ampere ini bisa dilihat nilainya menggunakan Multimeter dan juga menggunakan Tang Ampere ini alat yang paling mudah digunakan.

Satuan Ampere ini sering kita jumpai pada sebuah sepesifikasi pompa air, seperti pompa air ini memiliki sepesifikasi 1 Ampere pada tegangan 220V AC.
Cara Menghitung Satuan Volt, Ampere, dan Watt

Satuan Ampere sering digunakan untuk menentukan sebuah pengaman listrik yang biasa disebut dengan MCB (Miniature Circuit Breaker).

Biasanya ketika anda membeli sebuah MCB pasti ditanyakan berapa Ampere?, ada yang 2A atau 4A dan seterusnya.

Ampere bisa dihitung dalam Ampere 3 Phase dan 1 Phase.

Rumus Arus (Ampere)

I = V / R
V : Tegangan (Volt)
I   : Ampere (Arus)
R : Hambatan (Ohm)

Contoh Soal tentang Ampere (A)

Diketahui pompa air mempunyai hambatan 35 ohm dan tegangan 220V berapa amperenya ?

Diketahui :
V : 220V
R : 35 ohm
Ditanya... I Arus Pompa Air ?
Jawab:
  • I = V / R
  • I = 220 x 35
  • I =6 A
Nilai dari teganan sangat berpengaruh dalam nilai ampere tersebut, tetapi ampere menunjukan beban yang sedang dipakai (A).

Alat Membaca Arus - Ampere Meter

Ampere Meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik yang ada dalam rangkaian tertutup.

Fungsi Ampere Meter adalah untuk mengetahui nilai ampere yang mengali dalam instalasi listrik ataupun rangkaian listrik. 

Satuan pada Ampere Meter ada 2 yaitu : 
  • mA 
Biasanya ada pilihan dirange seperti :
  • 20 A artinya 0 - 20 A atau maksimal nilai yang bisa diukur 20A 
  • 1000 A artinya 0 - 1000 A
 Anda bisa melihat Cara Setting Ampere, Volt, dan Frequensi Meter Digital

Pengertian Daya (Watt)

Watt adalah sebuah satuan yang menunjukan sebuah nilai daya atau power bisa juga dibilang kapasitas listrik.

Satuan Watt dalam sebuah lampu LED yang sekarang sudah banyak anda pakai atau jumpai pada rumah.

Lampu LED mempunyai sepesifikasi 220V 6W (Watt), jadi kapasitas Lampu LED tersebut adalah 6 Watt.
Cara Menghitung Satuan Volt, Ampere, dan Watt

Semakin besar Watt pada lampu LED tersebut semakin terang lampu tersebut atau semakin banyak lumens yang dihasilkan.

Rumus Daya (Watt)

P = I x R x I
atau
P = I² x R
atau
P = V x I
P: Daya (Watt)
V: Tegangan (Volt)
I: Ampere (Arus)
R: Hambatan (Ohm)
Dari rumus diatas P = V x I ini adalah rumus daya yang sering digunakan dalam sebuah listrik di indonesia.
Perlu dipahami dari rumus daya ini, jika semakin tinggi ampere maka daya yang dipakai akan semakin tinggi apabila tegangan tetap (220V).

Contoh Soal tentang Satuan Daya (Watt)

Diketahui Magic Com mempunyai sebuah sepesifikasi 220V untuk tegangan supply dan mempunyai sebuah Arus 0.8 A, Berapakah nilai dari Daya tersebut ?

Diketahui :
V : 220 V
I : 0.8 A
Ditanya... Daya (P) ?
Jawab:
  • P = V x I
  • P = 220 x 0.8
  • P =176 W

Catatan untuk Satuan Ampere, Watt dan Volt

  • 1 Ampere Berapa Watt
P = V x I
P = 220 x 1
P = 220 Watt
Jadi jika tegangan yang digunakan adalah 220 V maka 1 Ampere 220 Watt.
  • 1 Ampere Berapa Watt 1 Phase
P = V x I
P = 220 x 1
P = 220 Watt
Jadi jika tegangan yang digunakan adalah 220 V Phase dan Netral maka 1 Ampere 220 Watt.
  • 1 Ampere Berapa Watt 3 Phase
P = V x I x Cos Phi
P = 380 x 1 x 0.9
P = 342 Watt
Jadi jika tegangan yang digunakan adalah 980 V Phase R dan Phase S maka 1 Ampere = 342 Watt.
  • 10 Ampere Berapa Watt
P = V x I
P = 220 x 10
P = 2200 Watt
Jadi jika tegangan yang digunakan adalah 220 V Phase dan Netral maka 10 Ampere 2200 Watt atau 2,2 kW.
  • 16 Ampere Berapa Watt
P = V x I
P = 220 x 16
P = 2200 Watt
Jadi jika tegangan yang digunakan adalah 220 V Phase dan Netral maka 16 Ampere 3520 Watt atau 3,52 kW.
  • 1 Volt Berapa Watt
P = V x I
P = 1 x 25
P = 25 Watt
Jadi jika Ampere yang digunakan adalah 25 Ampere maka 1 Volt = 25 Watt.
  • 12 Volt Berapa Watt
P = V x I
P = 12 x 25
P = 300 Watt
Jadi jika Ampere yang digunakan adalah 25 Ampere maka 12 Volt = 300 Watt.
  • 220V Berapa Watt
P = V x I
P = 220 x 0.5
P = 110 Watt
Jadi jika tegangan yang digunakan adalah 220 V Phase dan Netral maka 0.5 Ampere 110 Watt.
Baca selengkapnya »
Rangkaian Direct Online Stater (DOL)

Rangkaian Direct Online Stater (DOL)

Pengertian Direct Online Stater

Direct Online Stater atau bisa disebut dengan DOL yaitu rangkaian kontrol listrik yang berfungsi memberikan sebuah arus kepada motor listrik atau elmot. Agar motor listrik tersebut bisa berputar untuk menggerakan suatu mesin.

Rangkaian Direct Online Starter ini sering dipakai pada industri, karena motor listrik pada start awal itu membutuhkan sebuah arus yang sangat tinggi bisa disebut dengan Inrush Current.

Untuk mengurangi lonjakan arus yang tinggi pada motor listrik atau elektro motor diperlukan sebuah rangkaian kontrol yang disebut dengan Direct Online atau bisa juga menyebutnya DOL stater.

Inruch Current atau Lonjakan arus Start = 4 - 7 x In ( In = nilai name plate elektro motor)

Aplikasi Direct Online Stater

Rangkaian Direct Online Stater ini biasanya diaplikasikan di dunia industri seperti pabrik, kebanykan DOL ini digunakan pada mesin atau kapasitar elektro motornya dibawah 10kW.

Jika mesin atau elektro motornya diatas 10kW bisa menggunakan rangkaian star delta stater atau inverter.

Prinsip Kerja Direct Online Stater

Rangkaian Direct Online Stater secara umum bekerja langsung memberikan tegangan 380V AC pada elektro motor jadi langsung full load untuk menggerakan elektro motor.

Melalui sebuah rangkaian yang mempunya pengamanan short circuit dan overload untuk mengamakan sebuah elektro motor tersebut.

Sambungan yang disarankan adalah delta tetapi tergantung pada elektro motor tersebut ada juga yang sambungan bintang (star).

Saran lihat terlebih dahulu nameplate dari motor tersebut untuk teganan 380V AC menggunakan sambungan  Delta atau Star.

Komponen yang dibutuhkan Direct Online Stater

Rangkaian pasti membutuhkan sebuah komponen untuk menunjang rangkaian tersebut berjalan dengan sempurna. Apa saja komponen yang dibutuhkan rangkaian Direct Online Stater ?, berikut List komponenya.

  • MCB ( Miniatur Circuit Breaker )
  • MCCB ( Moulded Case Circuit Breaker )
  • Push Button.
  • Thermal Overload Relay ( TOR )
  • Kontaktor Coil 220V AC
  • Pilot Lamp.
  • Emergency Stop
  • Kabel Kontrol 0.75 mm.

Miniatur Circuit Breaker

MCB ini berfungsi untuk mengamankan sebuah hubungan singkat atau konsleting pada jalur rangkaian kontrol. 

Jadi tidak langsung imbas ke MCCB utama, dan memudahkan ketika maintenen atau cuman mencoba sebuah rangkaian kontrol direct online stater saja.

Baca selengkapnya tentang Miniatur Circuit Breaker.

Moulded Case Circuit Breaker

Sama halnya mcb untuk mengamankan hubungan singkat, tetapi ini lebih ke jalur daya atau jalur yang menyuplai untuk ke elektro motor. 

MCCB ini biasanya digunakan untuk 3 phase.

Baca selengkapnya tentang Moulded Case Circuit Breaker.

Push Button 

Komponen push button ini mendukung untuk sebuah triger atau perintah untuk menyalakan sebuah kontrol dengan sistem kerja open close.

Push button mempunyai sebuah kontak yang dinamakan Normaly Open (NO) dan Normaly Close (NC). 

Warna yang digunakan adalah hijau untuk ON atau Start dan warna merah untuk OFF atau Stop.

Thermal Overload Relay

Komponen ini adalah sebuah nyawa pada elektro motor, kenapa saya bilang nyawa karena fungsi dari thermal overload relay atau biasanya bisa disebut TOR.

Untuk mengamankan sebuah elektro motor berdasarkan ampere atau arus, jika elektro motor melebihi arus yang sudah di tetapkan pada nameplate elektro motor tersebut bisa terbakar.

Anda bisa membaca lengkap artikel tentang thermal overload relay

Kontakor 

Kontaktor berfungsi untuk On atau Off sebuah arus yang menuju ke elektro motor dengan perintah dari push button atau komponen lainya. 

Fungsinya seperti saklar tetapi ini 3 phase dan memiliki kemampuan ampere yang tinggi, dan menggunakan coil untuk menarik kontak-kontak pada kontaktor tersebut.

Anda bisa membaca juga lengkap tentang Kontaktor

Pilot Lamp

Komponen listrik yang berfungsi untuk menandakan sebuah rangkaian tersebut On atau Off dengan menyalakan sebuah lampu dengan warna yang dikehendaki teknisi.

Anda bisa mempelajari dengan lengkap di artikel tentang Pilot Lamp.

Kabel Kontrol 

Kabel kontrol ini sangat perlu karena untuk menghantarkan teganan atau arus dari komponen satu dengan komponen yang lainya. 

Ketika komponen semua disatukan oleh kabel kontrol, maka rangkaian tersebut bisa bekerja secara sequen atau berurutan sesuai yang anda wiring.

Istilah orang sedang pengkabelan pada rangkaian listrik adalah Wiring

Wiring Diagram Direct Online Stater

Rangkaian Direct Online Stater (DOL)


Penjelasan Kontrol Direct Online Stater

Pada gambar di atas terdapat 2 rangkaian yaitu rangkaian daya dan rangkaian kontrol, pertama akan saya jelaskan urutanya rangkaian kontrolnya.

  • MCB di Onkan, arus akan mengalir ke Emergency Stop
  • Emergency stop dalam posisi normal (NC) arus mengalir menuju TOR.
  • Thermal Overload Relay dalam keadaan normal maka arus bisa mengalir dan menuju ke Push button stop. 
  • Push button stop dalam keadaan normal (NC) arus melewati dan berhenti pada push button Start. 
  • Karena push button ini normalnya dalah open (NO). 
  • Tombol push botton hijau (start) maka arus akan mengalir dan menuju ke Kontaktor (A1).
  • Kontaktor bekerja kemudian kontak NO dari kontaktor 13 dan 14 semulanya NO menjadi NC dan membuat pengunci agar kontaktor bekerja terus. Sebab Push button start jika dilepas tidak mengalir arus (NO). 
  • Pilot lamp warna hijau menyala.
  • Tombol push button stop untuk mematikan rangkaian direct online tersebut.
  • Jika trip maka overload dari 97 dan 98 berbah menjadi NC dan pilot lamp merah menyala.

Kelebihan Rangkaian Direct Online DOL

  • Torsi awal yang tinggi.
  • Mudah digunakan dan paling ekonomis.
  • Rangkaian kontrol yang mudah dibuat.
  • Mudah dalam troubleshooting.
  • Lebih kompak dalam ukuran ramping.

Kekurangan Rangkaian Direct Online DOL

  • Arus awal motor tidak berkurang.
  • Starter Direct ON Line memiliki arus awal sangat tinggi atau arus terlalu banyak 6 hingga 8 kali dari arus beban penuh.
  • Karena tekanan panas yang sangat besar pada motor, umur mesin berkurang.
  • Ada penurunan yang signifikan dalam tegangan pada instalasi listrik karena terlalu banyak arus deras dan karena pelanggan lain ini terhubung ke jalur yang sama yang terkena, maka ini hanya cocok untuk motor kecil.
  • Tegangan mekanis pada sistem mekanis meningkat karena torsi awal yang tinggi yang tidak perlu, bahkan ketika tidak diperlukan oleh beban dan ini sangat berbahaya bagi masa pakai alat berat.
  • Starter DOL hanya cocok untuk motor dengan peringkat kurang dari 10kw.
  • Kerugian starter DOL adalah memberikan arus awal setinggi mungkin.

Kesimpulan 

Rangkaian Direct Online Stater ini sangat mudah dipahami dengan komponen yang sederhana atau sedikit sudah bisa menjalankan sebuah motor 3 phase.

Sistem kerjanya hanya tombol start dan tombol stop.

Semoga bermanfaat untuk selalu belajar dan belajar tentang listrik dan teknologi, jika ada pertanyaan langsung saja tinggalkan komentar.
Baca selengkapnya »
Pengertian Motor Induksi

Pengertian Motor Induksi

Pengertian

Motor Induksi atau mesin juga disebut sebagai Mesin Asinkron . Kata Asynchronous berarti bahwa mesin tidak pernah berjalan dengan kecepatan sinkron. Motor induksi terutama terdiri dari dua jenis. Itu bisa berupa motor induksi satu fasa atau tiga fasa.
Pengertian Motor Induksi


Motor induksi satu phase biasanya dibangun dalam ukuran kecil (hingga 3 HP). Motor induksi tiga phase adalah motor AC yang paling umum digunakan di industri. Mereka sederhana dalam konstruksi, dapat diandalkan.

Ini memiliki biaya rendah, efisiensi tinggi, faktor daya yang cukup baik, dapat diandalkan, torsi mulai sendiri dan perawatan yang rendah. Hampir lebih dari 90% energi mekanik yang digunakan dalam industri ini disediakan oleh motor induksi tiga phase.

Motor induksi tiga phase terutama digunakan dalam industri untuk konversi daya, yaitu konversi daya listrik ke mekanik dalam jumlah besar atau besar. Tetapi untuk konversi daya kecil motor induksi satu fasa digunakan. Motor induksi melakukan berbagai layanan di rumah, kantor, bisnis, pabrik, dll.

Di semua peralatan rumah tangga seperti lemari es, kipas angin, mesin cuci, pengering rambut, penggiling mixer, dll., Motor induksi satu phase digunakan.

Perbedaan Motor Induksi 1 Phase & 3 Phase

Motor Induksi satu Phase dan Tiga Phase dibedakan pada berbagai faktor dalam artikel ini seperti Supply motor beroperasi, torsi motor awal, pemeliharaan, fitur, efisiensi motor, faktor kekuatan motor dan contoh di mana kedua motor digunakan.

Perbedaan Antara Motor Induksi Fase Tunggal dan Fasa Tiga diberikan di bawah ini dalam bentuk tabel.
Perbedaan Motor Induksi 1 Phase & 3 Phase

Prinsip Kerja Motor Induksi

Motor yang bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik dikenal sebagai motor induksi. Induksi elektromagnetik adalah fenomena di mana gaya gerak listrik menginduksi melintasi konduktor listrik ketika ditempatkan dalam medan magnet yang berputar.

Stator dan rotor adalah dua bagian penting dari motor. Stator adalah bagian yang diam, dan ia membawa belitan yang tumpang tindih sementara rotor membawa belitan utama atau medan. Gulungan stator sama-sama dipindahkan satu sama lain dengan sudut 120 °.

Ketika pasokan tiga fase diberikan ke stator, medan magnet berputar diproduksi di atasnya. Gambar di bawah ini menunjukkan medan magnet berputar yang diatur di stator.
Prinsip Kerja Motor Induksi


Prinsip kerja motor induksi  adalah bahwa medan magnet yang berputar mengarah ke arah berlawanan arah jarum jam. Medan magnet yang berputar memiliki polaritas yang bergerak. Polaritas medan magnet bervariasi dengan memperhatikan setengah siklus positif dan negatif dari suplai. Perubahan polaritas membuat medan magnet berputar.

Konduktor rotor tidak bergerak. Konduktor stasioner ini memotong medan magnet berputar dari stator, dan karena induksi elektromagnetik, EMF menginduksi dalam rotor. EMF ini dikenal sebagai EMF yang diinduksi rotor, dan ini disebabkan oleh fenomena induksi elektromagnetik.

Konduktor rotor dihubung pendek baik oleh cincin akhir atau dengan bantuan resistansi eksternal. Gerakan relatif antara medan magnet yang berputar dan konduktor rotor menginduksi arus dalam konduktor rotor. Ketika arus mengalir melalui konduktor, fluks menginduksi padanya. Arah fluks rotor sama dengan arah arus rotor.

Sekarang kita memiliki dua fluks satu karena rotor dan yang lain karena stator. Aliran-aliran ini saling berinteraksi. Di satu ujung konduktor fluks saling membatalkan, dan di ujung lainnya, kerapatan fluks sangat tinggi.

Dengan demikian, fluks densitas tinggi mencoba untuk mendorong konduktor rotor menuju daerah fluks densitas rendah. Fenomena ini menginduksi torsi pada konduktor, dan torsi ini dikenal sebagai torsi elektromagnetik.

Arah torsi elektromagnetik dan medan magnet yang berputar adalah sama. Dengan demikian, rotor mulai berputar ke arah yang sama dengan medan magnet yang berputar.

Kecepatan rotor selalu kurang dari medan magnet yang berputar atau kecepatan sinkron. Rotor mencoba berlari dengan kecepatan rotor, tetapi selalu terlepas.

Dengan demikian, motor tidak pernah berjalan pada kecepatan medan magnet yang berputar, dan ini adalah alasan karena motor induksi juga dikenal sebagai motor asinkron.

Konstruksi Motor Induksi

Motor induksi tiga fase adalah jenis motor yang lebih disukai. Sebagian besar digunakan dalam drive industri karena sangat masuk akal dan kuat, ekonomis dan dapat diandalkan.

Ini juga disebut motor asinkron karena tidak berjalan pada kecepatan sinkron. Motor induksi membutuhkan perawatan yang sangat sedikit dan juga memiliki kapasitas kelebihan beban yang tinggi.

Motor Induksi tiga Phase terutama terdiri dari dua bagian yang disebut sebagai Stator dan Rotor . Stator adalah bagian diam dari motor induksi, dan Rotor adalah bagian yang berputar.

Konstruksi stator mirip dengan motor sinkron tiga fase, dan konstruksi rotor berbeda untuk mesin yang berbeda. Konstruksi motor induksi dijelaskan di bawah ini secara rinci.

Konstruksi Stator

Stator dibangun dari laminasi baja paduan bermutu tinggi untuk mengurangi kerugian arus eddy. Ia memiliki tiga bagian utama, yaitu rangka luar, inti stator dan belitan stator.

  • Outer frame

Ini adalah bagian luar motor. Fungsi utamanya adalah untuk mendukung inti stator dan melindungi bagian dalam alat berat. Untuk mesin kecil, rangka luar dicor, tetapi untuk mesin besar, itu dibuat. Gambar di bawah ini menunjukkan konstruksi stator.
Outer frame Stator


  • Stator Core

Inti stator dibuat dari baja tatanan silikon bermutu tinggi. Fungsi utamanya adalah untuk membawa medan magnet bolak-balik yang menghasilkan histeresis dan kerugian arus eddy. Stempel dipasang pada bingkai stator. Setiap stamping terisolasi dari yang lain dengan lapisan pernis tipis. Ketebalan cap biasanya bervariasi dari 0,3 hingga 0,5 mm. Slot dilubangi di sisi dalam dari perangko seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Stator Core

  • Stator windings

Inti stator membawa belitan tiga fase yang biasanya disuplai dari sistem pasokan tiga fase. Enam terminal belitan (dua dari setiap fase) terhubung dalam kotak terminal mesin. Stator motor terluka untuk sejumlah kutub tertentu, tergantung pada kecepatan motor. Jika jumlah kutub lebih besar, kecepatan motor akan lebih sedikit dan jika jumlah kutub kurang dari kecepatan akan tinggi.

Konstruksi Rotor

Rotor juga dibuat dari laminasi tipis dari bahan yang sama dengan stator. Inti silinder laminasi dipasang langsung pada poros. Laminasi ini ditempatkan di sisi luar untuk menerima konduktor. Ada dua jenis rotor.


  • Rotor Sangkar Tupai

Sebuah rotor sangkar tupai terdiri dari inti silinder laminasi. Slot melingkar di bagian luar setengah tertutup. Setiap slot berisi konduktor batang aluminium atau tembaga tanpa insulasi. Pada ujung rotor konduktor mengalami hubungan pendek oleh cincin tembaga atau aluminium yang berat. Diagram rotor sangkar ditunjukkan di bawah ini.
Rotor Sangkar Tupai

  • Phase Wound Rotor

Rotor luka Fase juga disebut sebagai Slip Ring Rotor. Ini terdiri dari inti silinder yang dilaminasi. Pinggiran luar rotor memiliki slot setengah tertutup yang membawa belitan terisolasi 3 fase. Gulungan rotor terhubung dalam bintang.

Motor induksi slip ring ditunjukkan pada gambar di bawah.
Phase Wound Rotor

Cincin selip dipasang pada poros dengan sikat diletakkan di atasnya. Kuas terhubung ke resistor variabel. Fungsi cincin selip dan sikat adalah untuk menyediakan sarana untuk menghubungkan resistor eksternal di sirkuit rotor.
Semoga Bermanfaat tinggalkan komentar jika ada pertanyaan.
Baca selengkapnya »
Apa itu Relay Proteksi Pada Medium Voltage

Apa itu Relay Proteksi Pada Medium Voltage

Apa itu Medium Voltage (MV)

Anda harus tahu dahulu apa itu Medium Voltage (MV) sebelum masuk pada Kontrol Proteksi Relay, anda setiap hari memakai listrik dirumah nah itu listrik dirumah anda dikatagorikan Low Voltage atau tegangan rendah (TR) dalam istilah PLN.

Medium Voltage atau MV adalah sebuah tegangan listrik yang kapasitas teganganya  antara 2kV sampai 25kV, istilah PLN untuk medium voltage adalah TM ( Tegangan Menengah ) ini yang bisa anda jumpai pada jalan raya terdapat 3 kabel.

Jadi 3 Phase dan terdapat travo pada cagak tiang itu untuk step down ke tegangan 380V atau 220V langsung ke pelanggan atau rumah.

Berapa saja Standart Range pada Power Distribution

PLN sudah menentukan sebuah standart dan kebanyakan dipakai oleh PLN di indonesia ini, pasti anda belum tahu berapa tegangan yang ada di sutet atau di industri. Berikut daftar Rangenya.

Tegangan Rendah (TR) Low Voltage

  • Teganganya 220 VAC - 380V AC
  • 1 kV juga termasuk Tegangan Rendah tetapi tidak digunakan di indonesia.
  • Bisa 1 phase dan 3 phase. 
  • Ampere lebih tinggi. 

Tegangan Menengah (TM) Medium Voltage

  • Teganganya 2kV - 35kV 
  • PLN untuk TM menggunakan 20kV. 
  • Hanya 3 Phase dan Grounding untuk menghindari petir.
  • Amper lebih kecil. 

Tegangan Tinggi (TT) High Voltage

  • Taganganya 75kV untuk PLN.
  • Anda bisa menjumpai pada sutet yang berukuran kecil. 
  • Amper lebih kecil dari TM. 

Saluran Tegangan Extra Tinggi ( SUTET )

  • Teganganya 500kV 
  • Amper Kecil bisa 3 angka dibelakang koma.
  • Milik PJB, jadi ini saluran dari pembangkit menuju ke gardu induk.

Apa Kontroller Proteksi Relay ?

Pada dunia PLN utamanya pasti mengenal istilah Kontroller Protection Relay, karena setiap panel pada PLN terutama di GI - Gardu Induk, terdapat sebuah kontroller ini.

Kontroller Proteksi Relay adalah sebuah komponen yang mengontrol relay untuk melindungi aplikasi tegangan menengah, Feedback voltage ampere, tranformers (Travo), Pelindungan Generator secara digital.

Easergy P3 Schneider Electric

Kontroller terbaru dari Schneider Electric yang berbasis IOT maka untuk monitoring sebuah sistem akan lebih mudah karena sudah bisa melalui smart phone.
Relay Proteksi Easergy P3
Easergy P3

Memiliki 40 Fungsi yang dibutuhkan untuk mengamakan sebuah Medium Voltage agar memudahkan sebuah operator untuk mengoperasikanya.

Ini dirancang untuk efisiensi yang tak tertandingi, konektivitas yang lebih besar, dan keamanan yang ditingkatkan untuk memungkinkan Pembangun Panel, Kontraktor, dan Mitra menghemat waktu setiap hari, sembari membantu memastikan bahwa aset dan personel penting tetap terlindungi.

Berdasarkan lebih dari 100 tahun pengalaman dalam relay perlindungan tegangan menengah , Easergy P3 diuntungkan dari keandalan seperti Sepam, MiCOM dan Vamp.

Relay Proteksi ini mempunya interface yang baik karena adanya sebuah LCD display ukuran 128 x 64 untuk memudahkan operator dalam hal monitoring maupun mencatat sebuah data yang dibutuhkan.
Easergy P3

APP IOT Easergy P3

Easergy P3
App Easergy P3

Tampilan App Easergy P3
Tampilan App Easergy P3

Wiring Easergy P3

Easergy P3
Sekian Artikel Tentang Relay Proteksi pada Medium Voltage kurang lebihnya jika ada sebuah teori yang kurang jelas atau keliru mohon untuk ingatkan saya dengan berkomentar dibawah.

Tetap Berbagi dan berdiskusi itu Indah.
Baca selengkapnya »

Download