Belajar Arduino - Pengertian dan Fungsi Arduino

Belajar Arduino - Pengertian dan Fungsi Arduino

Arduino saat ini sedang boming dikalangan para robotic dan sekarang sudah banyak sekali yang sudah mengenal kata arduino ini mulai dari kalangan SMP sampai dewasa untuk membuat sebuah proyek automasi di industri atau pabrik.

Untuk kalangan para mahasiswa juga sudah saat populer untuk mengerjakan scripsi maupun tugas kuliah, jadi mari belajar bersama untuk mengerti apa itu arduino dan fungsinya. 

Board Arduino Uno R3

Sejarah Arduino 
Arduino ditemukan atau dikembangkan oleh Hernando Baragan pada tahun 2005 di negara italia kemudian di kembangkan oleh Massimo Banzi dan David Cuartielles kemudian dinamakan Arduino dalam bahasa italia dan artinya adalah Berani.

Tujuan dari pembuatan arduino ini adalah untuk membuat sebuah alat yang murah dan terjangkau untuk kalangan mahasiswa yang belum bekerja, jadi berterima kasilah pada penemu dan pengembang arduino ini. 

Pengertian Arduino 
Arduino merupakan pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan berasal Wiring platform, dibuat buat memudahkan penggunaan elektronika pada berbagai bidang. Hardwarenya mempunyai prosesor Atmel AVR serta softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri. Arduino UNO merupakan sebuah board mikrokontroler yang didasarkan  pada ATmega328

Berikut datasheet ATmega328
Spesifikasi ATmega328 Arduino

Fungsi Arduino
Untuk fungsi arduino sendiri sangat banyak tetapi akan saya ambil poin - poinya saja agar mudah dipahami dan dipelajari, untuk poin - poin fungsi arduino sebagai berikut : 


  • Sebagai mengontrol sebuah mesin
  • Untuk proses input dan output sebuah digital
  • Seperti Halnya PLC tetapi versi murah

Jika ada yang dipertanyakan langsung saja tinggalkan komentar dibawah ya gaes...
Semoga bermanfaat dan tetap terus belajar dan berbagi ilmu.
Baca selengkapnya »
Pengertian Kapasitor Bank beserta fungsinya

Pengertian Kapasitor Bank beserta fungsinya

Pengertian Kapasitor Bank

Untuk dunia listrik mungkin tidak awam dengan kata kapasitor bank yang sering dipasang pada industri atau pabrik - pabrik sekarang ini, industri sekarang semakin maju dan banyak menggunakan electro motor sebagai penggerak sebuah mesin untuk memproses atau produksi industri tersebut.

Contohnya di pabrik gula sekarang sudah mulai pindah dari mesin uap untuk menggerakan sebuah mesin diganti dengan elektro motor untuk penggeraknya.

Kapasitor Bank adalah sebuah komponen panel listrik yang dihubungkan atau wiring secara paralel atau seri antara power bank 1 dengan power bank lainya untuk mengejar kVAR, membuat menghilangkan sebuah tegangan semu atau beban induktif di sebabkan oleh sebuah belitan lilitan atau electro motor.

Pengertian Kapasitor Bank beserta fungsinya
Mengapa kapasitor bank 3 Phase banyak di pasang pada dunia industri pabrik, karena itu tadi pabrik sekarang banyak menggunakan electro motor yang menimbulkan beban induktif yang mempengarui pada faktor daya atau cos phi.

Industri sangat berhati - hati dengan faktor daya sebab jika sebagian besar pabrik tersebut memakai listrik dari PLN ( Tidak mempunyai pembangkit listrik sendiri ) maka faktor daya perlu diperhatikan, PLN telah menentukan nilai minimum dari faktor daya tersebut dengan nilai 0.85.
Standart Faktor Daya PLN
Pada tahun 2010 PLN mengeluarkan nilai minimum faktor daya yaitu 0.85.

Jika faktor daya dibawah 0.85 maka konsumen atau pabrik yang memakainya di kenakan denda oleh PLN, maka dari itu cara memperbaiki faktor daya agar lebih dari 0.85 maka diperlukan alat Kapasitor Bank.


Prinsip Pengelolahan Enegeri Reaktif Teori

Semua jaringan listrik AC menggunakan dua jenis daya: daya aktif (kW) dan daya reaktif (kVAr):
  • Daya aktif P (dalam kW) adalah daya nyata yang ditransmisikan ke beban seperti motor, lampu, pemanas, komputer, dll. Daya aktif listrik diubah menjadi tenaga mekanik, panas atau cahaya.
  • Daya reaktif Q (dalam kVAr) hanya digunakan untuk memberi daya pada sirkuit magnetik mesin, motor dan transformer. 
Power S (dalam kVA) adalah kombinasi vektor aktif dan daya reaktif.

Sirkulasi daya reaktif dalam jaringan listrik memiliki teknik dan konsekuensi ekonomi.
Untuk daya aktif P yang sama, daya reaktif lebih tinggi berarti daya semu yang lebih tinggi, dan dengan demikian arus yang lebih tinggi harus disuplai.

Sirkulasi daya aktif dari waktu ke waktu menghasilkan energi aktif (dalam kWh).
Sirkulasi daya reaktif dari waktu ke waktu menghasilkan energi reaktif (kvarh).
Dalam rangkaian listrik, energi reaktif disuplai di samping energi aktif.
fungsi kapasitor bank


Dari gambar diatas maka bisa disimpulkan motor akan membebani sebuah power generator / pembangkit karena Energy Reaktifnya, jika digunakan power bank maka akan timbul seperti ini.
kapasitor bank mobil
Inilah yang dikenal sebagai "koreksi faktor daya". Ini diperoleh dengan koneksi kapasitor, yang menghasilkan energi reaktif berlawanan dengan energi yang diserap oleh banyak seperti motor.

Hasilnya adalah daya nyata yang berkurang, dan faktor daya P / S yang ditingkatkan sebagai diilustrasikan dalam diagram berlawanan.

Peletakan Panel Kapasitor Bank di Industri

Dalam peletakan dari pengalaman banyak sekali masalah dimana yang paling benar peletakanya?. Setelah membaca panduan dari Schneider semua peletakanya benar tetapi saran yang paling benar adalah Panel kapasitor bank diletakan di dekan beban, coba anda lihat gambar berikut.

Digambar tersebut bisa saya simpulkan bahwa panal kapasitor bank bisa diletakan di:
Peletakan Panel Kapasitor Bank di Industri

  • Central atau utama dekat dengan pembangkit atau generanor ( Kemungkinan Kapasitas Kapasitor bank ini besar).
  • Di letakan pada Grup bisa dibilang di sub main panel induk sebelum ke beben. 
  • Di letakan disebelah beban langsung ( saran yang benar ).

Central compensation
Kapasitor bank terhubung di kepala instalasi untuk mendapat kompensasi untuk memberikan energi reaktif untuk seluruh instalasi.
Konfigurasi ini sesuai untuk faktor muatan yang stabil dan terus menerus.

Group compensation (by sector)
Kapasitor bank terhubung di kepala pemasok yang memasok satu tertentu sektor yang akan dikompensasi. Konfigurasi ini nyaman untuk instalasi besar, dengan bengkel yang memiliki faktor muatan berbeda.

Compensation of individual loads
Bank kapasitor terhubung tepat di terminal beban induktif (terutama motor besar). Konfigurasi ini sangat sesuai ketika daya muat signifikan dibandingkan dengan kekuatan berlangganan. Ini adalah konfigurasi teknis yang ideal, karena energi reaktif dihasilkan tepat di tempat yang dibutuhkan, dan disesuaikan dengan permintaan.

Daya Reaktif Kapasitor Bank (kVAR)

Kapasitor memiliki sebuah kapasitas kVAR yang berbeda-beda untuk memenuhi kebutuhan konsumen, berikut daftar kVAR yang terjual pada umumnya untuk tegangan 380V:

  • 9,4 kVAR
  • 11,3 kVAR
  • 13,5 kVAR
  • 18,1 kVAR
  • 22,6 kVAR
  • 45,1 kVAR

Spesifikasi Kapasitor Bank

kapasitor bank untuk daya 900 watt

Standar             IEC 60831-1/-2
Toleransi kelebihan tegangan 1.1 x Un ( 8 Jam / hari )
Toleransi kelebihan arus         1.5 x In
Tegangan                 400 Vac
Frekuensi         50 / 60 Hz
Arus Inrush Puncak 200 x In
Suhu          -250 550C
Pemasangan         Tegak Lurus, Indoor
Toleransi kapasitansi -5%, +10%

Alat Pengontrol Kapasitor Bank

Pada panel Kapasitor Bank terdapat sebuah kontroller biasanya orang menyebut sebagai kontroller step kapasitor bank.

Kontroller ini juga berfungsi sebagai monitoring dan mengatur sebuah kapasitor ON/OFF berdasarkan settingan faktor daya yang di inginkan.

Sebagai contoh disini saya menggun VarPlus Logic dari Schneider
kapasitor bank untuk daya 1300 watt
VarPlus Logic Controller

Pada gambar diatas menunjukan faktor daya (cos phi) saat ini secara real time, Varplus Logic ini membutuhkan sebuah inputan.

  1. Arus ( Ampere ) dari CT ( Current Transformer ).
  2. Tegangan 380 V AC.
Dari inputan diatas VarPlus Logic series sudah dapat menentukan sebuah faktor daya dan mengontrol faktor daya seperti settingan yang di inginkan.

Wiring VarPlus Logic Series 

Wiring VarPlus Logic
Wiring VarPlus Logic

Keuntungan Menggunakan Kapasitor Bank

1. Mengurangi pada tagihan listrik.

  • Menghapus denda energi reaktif dan mengurangi permintaan kVA.
  • Mengurangi kerugian daya yang ditimbulkan oleh transformator dan konduktor Instalasi.
Contoh:
Pengurangan kerugian pada transformator 630 kVA PW = 6.500 W dengan Faktor Daya awal = 0,7.
Dengan koreksi faktor daya, kami memperoleh Faktor Daya akhir = 0,98. Kerugiannya menjadi: 3.316 W. Pengurangan 49%.

2. Menaikan Power atau beban maksimal dari Pembangkit
Lihat pada tabel berikut:
Tabel Faktor Daya
Bisa disimpulkan semakin bagus faktor daya (cos phi) maka power akan meningkat mendekatin power real dari sebuah pembangkit atau generator.

3. Mengurangi Drop Voltage pada Kabel installasi.

Fungsi Kapasitor Bank

Fungsi Kapasitor Bank
1. Berguna untuk menaikan atau memperbaiki nilai faktor daya ( Cos Phi )
2. Bisa untuk mengurangi pemakaian ampere, karena beban induktif sudah hilang.
3. Dapat mengurangi lonjakan arus listrik ( biasanya saat motor start awal maka arus bisa 4x lebih besar )

Panel Kapasitor Bank

Ketika sudah tahu fungsi kapasitor bank, tindakan selanjutnya adalah bagaimana cara mengetahui kapasitas dari kapasitor tersebut dan berapa kebutuhkan kapasitor tersebut dalam beban yang dibutuhkan ??

Dibutuhkan rumus untuk menghitung semua kebutuhan kapasitor berikut rumus dan juga contohnya agar memudahkan untuk memahaminya.
Rumus Kapasitor Bank
Qc = Q1 - Q2

Qc = Daya Reaktif yang dibutuhkan ( Kvar )
Q1 = Daya Reaktif Awal Mula ( Kvar )
Q2 = Daya Reaktif yang dibutuhkan ( Kvar )

Setelah mendapat rumus maka harus dicari Q1 dahulu dengan rumus berikut:

Rumus Q1
Q1 = √S² - P²

Q1 = Daya Reaktif Awal Mula ( Kvar )
S² = Daya terpasang ( kvA )
P² = Daya Reaktif yang dibutuhkan ( kW )


Contoh :
Diketahui
S = 2000 kVA
P = 750 kW
Jawab

Q1 = √S² - P²
Q1 = √2000² - 750²
Q1 = √4.000.000 - 562.500
Q1 = √3.437.500
Q1 = 1.854 kVAr

Selanjutnya mencari nilai dari Q2:

Rumus Q1
Q2 = √S² - P²

Q1 = Daya Reaktif Awal Mula ( Kvar )
S² = Daya Aktif dan target cos phi ( Daya aktif / target cos phi )
P² = Daya semu ( kW )


Contoh :
Diketahui
S = 750 kW / 0.96 = 781,25
P = 750 kW
Jawab

Q2 = √S² - P²
Q2 = √781,25² - 750²
Q2 = √610.351,56 - 562.500
Q2 = √47.851,56
Q2 = 218,74 kVAr
Terakhir mencari nilai dari Qc Kapasitor:

Rumus Kapasitor Bank
Qc = Q1 - Q2

Qc = Daya Reaktif yang dibutuhkan ( Kvar )
Q1 = Daya Reaktif Awal Mula ( Kvar )
Q2 = Daya Reaktif yang dibutuhkan ( Kvar )

Contoh :
Diketahui
Q1 = 1.854 kVAr
Q2 = 218,56 kVAr
Jawab

Qc = Q1 - Q2
Qc = 1.854 - 218,56
Qc = 1.635 kVAr

Dari contoh diatas yang diperlukan untuk sebuah panel kapasitor bank adalah 1,635 kVAr yang bisa menggunakan regulator 16 step dengan perstepnya menggunakan kapasitor berkapasitas 100 kVAr.

Menghitung daya reaktif yang diperlukan

1. Metode Sederhana
Metode ini digunakan agar dengan cepat bisa menentukan Qc. Angka yang harus diingat :
0.84 untuk setiap kW beban. Yaitu diambil dari :

Perkiraan rata-rata faktor daya suatu instalasi : 0.65
Faktor daya yang diinginkan : 0.95

Maka dari tabel cos φ didapat angka : 0.84

CONTOH:
Untuk menghindari denda PLN suatu instalasi dengan beban 100 kW memerlukan daya reaktif (Qc)
sebesar = 0.84 x 100 kW = 84 kvar

2. Metode Kwitansi PLN
Metode ini memerlukan data dari kwitansi PLN selama satu periode (misalnya 1 tahun). Kemudian
data penghitungan diambil dari pembayaran denda kvarh yang tertinggi. Data lain yang diperlukan
adalah jumlah waktu pemakaian.

CONTOH:
Suatu pabrik yang beroperasi 8 jam/hari, membayar denda pemakaian kvarh tertinggi pada tahun
yang lalu untuk 63504 kvarh. Maka diperlukan capacitor bank dengan daya:

Metode Kwitansi PLN

3. Metode Cos φ
Metode ini menggunakan tabel cos φ (lihat pada halaman berikut). Data yang diperlukan adalah: Daya Beban total dan faktor Daya (cos φ).

CONTOH :
Sebuah instalasi pabrik memiliki faktor daya : 0.70 untuk beban puncak 600 kW. Untuk meningkatkan faktor daya menjadi 0.93 diperlukan daya kapasitor sebesar :

Didapat angka : 0.62
Maka Daya Reaktif yang diperlukan = 0.62 x 600 kW = 372 kvar

Jika tidak memiliki data untuk daya beban dapat juga dihitung menggunakan rumus:

Daya Beban = V x I cos φ x √3 , dengan :
V = Tegangan Jaringan/Instalasi
I = Arus Jaringan/Instalasi
Cos φ = Faktor Daya Jaringan/Instalasi


Semoga bermanfaat jika ingin bertanya seilakan komentar jika ada salah dalam rumus bisa juga di kasih saran.

Tetap semangat dan jangan lupa untuk like fans page, suscribe channel youtube juga..
Baca selengkapnya »
Belajar PLC Membuat Program Direct On Line Menggunakan PLC

Belajar PLC Membuat Program Direct On Line Menggunakan PLC

Hallo gaes saya akan membagikan pengalaman dan pengetahuan saya yang berkaitan dengan Ladder Diagram Direct On line Menggunakan PLC Omron tepatnya, karena saya lebih familiyar dan artikel ini adalah artikel awal pertama saya yang membagikan ladder diagram PLC dan seterusnya.
Ladder Diagram Direct Online

Sebab gaes sekarang didunia industri serba automasi, dan sekarang sudah gencar - gencarnya untuk update semua mesin menjadi automasi yang menggunakan PLC, dari mesin yang serba automatis tidak tutup mata karyawan pun dikurangi jadi, itulah dampat + (plus) dan - (minus) bagi karyawan maupun mesin tersebut.
Disini saya hanya simulation saja berikut tools yang saya gunakan : 

  • Laptop, OS Windows 10 Pro // Sudah jelas gaes, tanpa laptop ya tidak bisa mrogram gaes.
  • Software CX - Programmer. 
  • Segelas Kopi. 
  • Jangan lupa untuk senang, karena jika sudah senang / hobi maka ilmu yang di serap tidak akan sia- sia gaes.
  • Address PLC :
Alamat PLC
0.00 : Push Button Start
0.01 : Push Button Stop
100.00 : Coil Kontaktor

      Cekidot,

    1. Buka dahulu CX - Progremmernya gaes, jika tidak ada di desktop mungkin bisa di cari pada program file, kalau di windows 10 tinggal cari di start menu OMRON >>CX-ONE >> CX-PROGRAMMER, Double Click open dah gaes CX-Programmernya, maka akan muncul gambar seperti dibawah ini: 
      Ladder diagram Direct On Line Menggunakan PLC
    2.  Setelah terbuka file CX-Progremmernya gaes, klik file > kemudian klik new.
      Ladder Diagram New
    3. Namakan device name terserah sobat... disini saya isi nama dengan "Direct On Line", untuk type PLC menggunakan CP1E dan koneksinya menggunakan USB untuk mendownload programnya, klik Oke untuk membuat programnya.
      Device PLC CP1E
    4. Sudah masuk di menu program, masuk ke section 1, dan buat lah program untuk pertama - tama buatlah push button start dengan kontak NO ( Normaly open ).
      Kontak NO ( Normaly Open )
    5. kemudian buatlah push button stop NC ( Normaly Close ) dan Coil + Penguncinya.
      Ladder Diagram Direct Online
    Prinsip Kerja Ladder Diagram Direct On Line
    • Terdapat 2 buah Pust Button yang berfungsi sebagai Push Button Start ( 0.00 ) dan Push Button Stop (0.01), Ketika Push Button ditekan, Coil kontaktor (100.00) akan menyala berwana hijau, jadi coil kontaktor bekerja dalam artian yang digerakan kontaktor seperti motor, pompa, dll akan bergerak.
    • Kemudian Push Button dilepas, Coil kontaktor masih tetap menyala karena address dari Coil kontaktor dibuat pengunci seperti halnya jika di kontaktor menggukan kontak bantu 13 & 14 ( Kontak NO ) yang build in dari kontaktor tersebut.. tapi ini beda karena menggunakan ladder diagram didalam program PLC.
    • Lalu Push Button Stop ditekan, Coil Kontaktor akan mati karena pada ledder diagram arusnya diputus sesudah push button start dan pengunci dari coil kontaktor sendiri. 
    • Direct On Line Done Gaes. 
    Semoga artikel saya ini bermanfaat bagi pembaca, jika ada pertanyaan bisa dikolom komentar atau bisa juga disini Contact Us, tetap semangat untuk berbagi gaes. 





    Note
    Download
    Password "www.plcdroid.com
    Baca selengkapnya »
    Pengertian  Sensor Proximity, kemampuan sensor dan cara setting sensing.

    Pengertian Sensor Proximity, kemampuan sensor dan cara setting sensing.

          Sensor Proximity adalah sensor yang berfungsi sebagai deteksi benda yang berdasarkan jarak benda tersebut yang sudah disensing atau diataur jaraknya yang mengikuti sepesifikasi dari sensor proximity tersebut.
    Pengertian Proximity sensor dan cara setting



    Prinsip Kerja Sensor Proximity

    Sensor Proximity mendeteksi kehilangan magnetik karena arus yang dihasilkan pada permukaan konduktif oleh medan magnet eksternal.

    Medan magnet AC dihasilkan pada koil deteksi, dan perubahan impedansi akibat arus yang dihasilkan pada objek logam terdeteksi.

    Metode lain termasuk Sensor pendeteksi Aluminium, yang mendeteksi komponen fase frekuensi, dan Sensor Semua Logam, yang menggunakan koil yang berfungsi untuk mendeteksi hanya komponen yang berubah dari impedans.

    Ada juga Sensor Pulsa-respons, yang menghasilkan arus eddy dalam pulsa dan mendeteksi perubahan waktu pada arus eddy dengan tegangan yang diinduksi dalam koil.

    Jenis-Jenis Sensor Proximity

    Sensor Proximity Inductive

    Sensor Induktif ini mendeteksi target besi, baja ringan idealnya lebih tebal dari satu milimeter. Mereka terdiri dari empat komponen utama: inti ferit dengan kumparan , osilator , pemicu Schmitt , dan penguat output.

    Jika sensor memiliki konfigurasi normal open , outputnya adalah sinyal ON ketika target memasuki zona penginderaan. Dengan biasanya tertutup , outputnya adalah sinyal OFF dengan hadir target.

    Output kemudian dibaca oleh unit kontrol eksternal (PLC - Progammable Logic Control, pengontrol gerak, smart drive) yang mengubah status on dan off sensor menjadi informasi yang dapat digunakan.

    Sensor induktif biasanya diberi peringkat berdasarkan frekuensi, atau siklus hidup / mati per detik. Kecepatan mereka berkisar dari 10 hingga 20 Hz di ac, atau 500 Hz hingga 5 kHz di dc.

    Karena keterbatasan medan magnet, sensor induktif memiliki rentang penginderaan yang relatif sempit - dari fraksi milimeter hingga rata-rata 60 mm - meskipun produk khusus dengan rentang yang lebih panjang tersedia.

    Sensor Proximity Capacitive

    Sensor kedekatan kapasitif dapat mendeteksi target logam dan non-logam dalam bentuk bubuk, butiran, cair, dan padat. Ini, bersama dengan kemampuan mereka untuk merasakan melalui bahan-bahan nonferrous, membuatnya ideal untuk pemantauan kaca mata, deteksi level cairan tangki, dan pengenalan level bubuk hopper.

    Dalam Sensor Kapasitif, dua pelat konduksi (pada potensi yang berbeda) ditempatkan di kepala penginderaan dan diposisikan untuk beroperasi seperti kapasitor terbuka. Udara bertindak sebagai insulator; saat istirahat ada sedikit kapasitansi antara dua piring.

    Seperti sensor induktif, pelat ini dihubungkan ke osilator, pemicu Schmitt, dan penguat output. Ketika target memasuki zona penginderaan, kapasitansi dari dua pelat meningkat, menyebabkan perubahan amplitudo osilator, pada gilirannya mengubah keadaan pemicu Schmitt, dan menciptakan sinyal keluaran.

    Sensor Proximity Photoelectric

    Sensor fotoelektrik sangat fleksibel sehingga dapat memecahkan sebagian besar masalah yang ditimbulkan oleh indra industri. Karena teknologi fotolistrik telah maju begitu pesat, mereka sekarang biasanya mendeteksi target dengan diameter kurang dari 1 mm, atau dari jarak 60 m.

    Namun, semua sensor fotoelektrik terdiri dari beberapa komponen dasar: masing-masing memiliki sumber cahaya emitor (Light Emitting Diode, laser diode), fotodioda atau penerima fototransistor untuk mendeteksi cahaya yang dipancarkan, dan elektronik pendukung yang dirancang untuk memperkuat sinyal penerima. Emitor, kadang-kadang disebut pengirim, mentransmisikan sinar cahaya tampak atau inframerah ke penerima yang mendeteksi.

    Sensor Proximity Through-beam

    Sensor fotolistrik through-beam memiliki aplikasi komersial dan industri. Di rumah, misalnya, mereka mendeteksi penghalang di jalur pintu garasi; sensor telah menyelamatkan banyak sepeda dan mobil dari kehancuran.

    Objek pada konveyor industri, di sisi lain, dapat dideteksi di mana saja antara emitor dan penerima, selama ada celah antara objek yang dipantau, dan lampu sensor tidak "membakar" mereka.

    Sensor Proximity Retro-reflective

    Sensor retro-reflektif memiliki jarak penginderaan fotoelektrik terpanjang berikutnya, dengan beberapa unit yang mampu memonitor jangkauan hingga 10 m. Beroperasi serupa dengan sensor sinar-melalui tanpa mencapai jarak penginderaan yang sama, output terjadi ketika sinar konstan rusak.

    Tetapi alih-alih rumah terpisah untuk emitor dan penerima, keduanya terletak di perumahan yang sama, menghadap ke arah yang sama. Emitor menghasilkan sinar laser, inframerah, atau cahaya tampak dan memproyeksikannya ke reflektor yang dirancang khusus, yang kemudian membelokkan berkas kembali ke penerima. Deteksi terjadi ketika jalur cahaya rusak atau terganggu.

    Sensor Proximity Diffuse

    Pemancar dan penerima sensor difus terletak disenor yang sama atau housing yang sama. Tetapi target bertindak sebagai reflektor, sehingga deteksi cahaya terpantul dari Reflektor

    Emitor mengirimkan seberkas cahaya (paling sering inframerah berdenyut, terlihat merah, atau laser) yang berdifusi ke segala arah, mengisi area deteksi.

    Target kemudian memasuki area dan membelokkan bagian balok kembali ke penerima. Deteksi terjadi dan output dihidupkan atau dimatikan (tergantung pada apakah sensor menyala atau gelap) ketika cahaya yang cukup jatuh pada penerima.

    Sensor difus dapat ditemukan di wastafel kamar mandi umum, tempat mereka mengontrol keran otomatis.

    Sensor Proximity Ultrasonic

    Sensor Ultrasonik digunakan dalam banyak proses produksi otomatis. Mereka menggunakan gelombang suara untuk mendeteksi objek, sehingga warna dan transparansi tidak memengaruhi mereka (meskipun tekstur ekstrim mungkin).

    Ini membuatnya ideal untuk berbagai aplikasi, termasuk deteksi jangka panjang kaca bening dan plastik, pengukuran jarak, fluida kontinu dan kontrol level butiran, dan kertas, lembaran logam, dan susun kayu.

    Pada Sensor Proximity biasa terdapat sepefisikasi sebagai berikut : 
    • Jarak Sensing 
    • Histerisis
    • Target sensing Standart
    • Catu daya ( Tegangan Operasi )
    • Frekuensi Respon
    • Connection

    Cara Setting Sensor Proximity


    Jarak Sensing 

         Jarak sensing ini biasanya tertara pada spesifikasi semua sensor proximity yang harus dipenuhi karna jika tidak dipenuni maka sensor tidak akan mensensing atau mendeteksi jika ada barang yang lewat, jarak sensing biasanya antar 4 mm - 25 mm dimana satuan milimiter karna jaraknya dekat dan biasanya ini digunakan untuk menghitung RPM motor, jadi jarak yang harus disetting tidak boleh melebihi 4mm tapi tenang ada nilai histerisisnya. 
    Cara Mengatur Jarak Sensing Proximity
    Dari gambar diatas maka ditentukan rumus jika sobat punya proximity dengan jarak sensing 4 mm : 
    SN = 4 mm 
    SA = 4 x 70 % 
          = 4 x 0.7 
          = 2.8 mm 
    Jadi sobat setting jaraknya di 2.8mm agar ketika bendanya bisa bergerak antara 0 - 4 mm dimana 0 adalah nilai minimum dan 4 adalah nilai maximusnya. 

    Histerisis Sensor Proximity

         Histerisis adalah persentase jarak ( Plus dan Minus ) biasanya tertara Maksimum 10% dari jarak sensing yang dimaksud adalah nilai bawah dan nilai atasnya dari jarak sensingnya, jika sobat mempunyai sensor proximity dengan jarak sensingnya 4mm maka Histerisisnya perhitunganya sebagai berikut : 

    Jarak Sensing = 4 mm 
    Histerisi         =  10% x 4
                           = 0.1 x 4
                           = 0.4 mm 

     Dari nilai di atas ketemu dengan nilai 0.4 mm maka Histerisinya adalah maksimum jarak sensingnya 4 + 0.2 = 4.2 mm dan minimumnya adalah 4 - 0.2 = 3.8 mm. 

    Target sensing standart

         Target sensing standart adalah besar atau ukuran benda yang direkomendasikan untuk tipe Sensor Proximity sensor tersebut biasanya tertara 12x12x1mm(iron) dengan hormat HxWxD bahan Iron jika tidak tau HxWxD maka indonesianya Tinggi x Lebar x Tebal bahanya besi.

    Catu Daya (Tegangan Operasi)

         Catu Daya pada proximity sensor biasanya antara 12 - 24VDC dengan batasan range (10 - 30VDC). 

    Frekuensi Respone Sensor Proximity

         Frekuensi Respone adalah nilai rata-rata. Target sensing standart digunakan dengan lebar yang diset dua kali dari target sensing standart dan 1/2 kali dari jarak sensing.
    Jika sepesifikasi proximity sensor adalah 400hz maka setara dengan 400 pulse/dtk.                   Contoh, ada mesin yang mempunyai 4000 rpm dan memakai sensor proximity dengan menggunakan 1 cam apakah mampu sensor proximity tersebut untuk membaca 4000 rpm?      

    Jawaban:                                                                                                                                 Rpm : 4000 rpm dijadikan ke detik 4000/60 = 66.66 pulse/detik x 1 cam = 66.66 pulse/detik   jadi untuk proximity dengan maksimum 400 pulse/dtk maka untuk membaca 66.66 pulse/detik maka sangat mampu sekali, beda lagi jika cam yang dipakai lebih banyak maka 66.66 pulse/detik x cam ( Berapa banyak cam yang dipakai )                                                                                                                                    

    Connection Sensor Proximity

         Koneksi ini terdapat 2 wire atau 3 wire berikut penjelasanya dan gambarnya: 

    Connection 3 Wire Proximity Sensor

     Diatas terdapat 2 type dimana NPN atau PNP untuk Koneksi 3 Wire, Jika sobat memilih NPN maka akan keluar output OV dan harus memilih perangkat yang bisa membaca 0V dan sebaliknya jika PNP maka akan keluar 24V dan harus mencari perangkat yang bisa membaca 24VDC. 

    Proximity Sensor
     Diatas koneksi 2 wire perbedaanya hanya diwiringnya yang untuk ini keluar 2 kabel dan untuk pembacaanya harus dilooping dahulu atau diputar dlu jadi jika sobat membacanya dengan pulse meter maka dari power 24VDC masuk ke Pulse meter keluar pulse meter > Proximity > Proximity > 0V. 

    Semoga bermanfaat dan berguna.  Next saya akan posting tentang cara pembacaan proximity menggunakan Pulse meter.... jika ingin dishare jangan lupa dikasih link sumbernya terima kasih.


    Baca selengkapnya »
    Cara Menghitung Ampere Motor 3 dan 1 Phase dengan Rumus Daya

    Cara Menghitung Ampere Motor 3 dan 1 Phase dengan Rumus Daya

    Cara Menghitung Ampere Motor 3 dan 1 Phase dengan Rumus Daya
    Sysmbol Ampere
    Sering kali, anda menjumpai motor listrik untuk menggerakan mesin pada pabrik - pabrik sekarang dan kebanyakan 85% didalam pabrik menggunakan motor listrik untuk menggerakan mesinnya

    motor listrik ada 2 jenis Phase yang pertama adalah 3 phase yang di mana ada tegangan R S T sedangkan yang ke dua adalah 1 Phase dimana motor listrik hanya diberi tegangan phase dan Netral aja, contohnya seperti pumpa air dirumah.
        Dari motor - motor tersebut maka anda sangat perlu untuk menghitung amperenya dimana anda membeli motor 1 phase tapi kapasitas rumah anda hanya 450 Watt saja maka anda harus menghitung motor airnya harus di bawah dari 450 Wat
       
    Nama Plate Motor 1 Phase
    Nama Plate Motor 1 Phase
    Diatas adalah name plate motor 1 phase dimana sudah di ketahui KW dan Amperenya jika hanya di ketahui KWnya saja bagaimana seperti berikut menghitungya:

    Diket :
    P : 8 KW = 8 x 1000 = 8000 Watt
    V : 220V
    Ditanya :
    Berapa Nilai Amperenya?

    Rumus daya  Motor 1 Phase:
    P = V x I
    I  = P/V

    Ket:
    P  : Daya ( Watt )
    I   : Arus ( Ampere )
    V : Tegangan ( Voltage )
    Jawab :  
    I = P/V
    I = 8000/220
    I = 36.36 A

    Cara Menghitung Ampere 3 Phase

    Nama Plate Motor 1 Phase
    Name Plate Motor 3 Phase

    Diatas name plate motor 3 Phase yang bisa di gunakan berbagai tegangan seperti diatas, untuk menghitung amperenya sebagai berikut:
    Rumus daya  Motor 1 Phase:
    P = √3 x V x I x Cos φ
    I  = P/V x √3 x Cos φ

    Ket:
    P  : Daya ( Watt )
    I   : Arus ( Ampere )
    V : Tegangan ( Voltage )
    √3: Konstanta jika memakai 3 phase dengan nilai jika didecimalkan 1.73
    Cos φ : 85 % dari motor biasanya nilai standartnya 0.85 
    Diket:
    P   = 37 Kw = 37 x 1000 = 37000 Watt ( W )
    V  = 380 V
    Cos φ = 0.84
    Ditanya :
    Berapa Nilai Amperenya?
    Jawab :
    I  = P/V x √3 x Cos φ
    I  = 37000 / 380 x 1.73 x 0.84
    I  = 37000 / 552.22
    I  = 67 A


    Soal jika diketahu Motor 5 HP dengan tegangan 380 V 3 Phase berapakah Amperenya ?
    Diket:
    P : 5 HP = 5 x 746 = 3730 Watt ( W )
       : 1 Hp = 746 Watt ( W )
    V: 380 V
    Cos φ = 0.85 ( Karena biasanya standartnya ini )

    Ditanya berapa nilai Amperenya ?
    Jawab :
    I  = P/V x √3 x Cos φ
    I  = 3730 / 380 x 1.73 x 0.85
    I  = 3730 / 558.79
    I  = 6.68 A

    Catatan yang sering ditanyakan

    Paling Sering Ditanyakan tentang konversi
    Konversi Dalam 1 Phase (220V)
    Menggunakan Power Factor (0.85)
    • kW adalah kilo Watt atau 1000 Watt.
    • mW adalah Mega Watt atau 1.000.000 Watt.
    • HP adalah Horse Power.
    • 1 HP = 746 W (Watt).
    • 1 kW = 1000 W (Watt).
    • 1 kVA = 0.90 kW.
    • 1 ampere 0.22 kVA
    • 1 kva berapa ampere (4.6 A)
    • 1 kva berapa watt (850 W)
    • 1 kva berapa kW (0.85 kW)
    • 20 kva berapa watt (20.000 W)

    Konversi Dalam 3 Phase (380V)
    • Nilai 1.73 adalah hasil dari √3.
    • √3 adalah nilai konstanta jika menggunakan 3 phase.
    • 1 ampere 0.66 kVA
    Ingin lebih lengkapnya bisa membaca artikel saya
    Cara Menghitung Satuan Volt, Ampere, dan Watt
    Konversi A ke KVA 1 Phase
    Banyak sekali yang menanyakan 1 Ampere berapa KVA?, nah berikut daftar Konversinya:
    Volt menggunakan 220V
    KVA = V x I
    • 1 A = 0.22 KVA
    • 569 A = 125 KVA
    • 2.273 A = 500 KVA
    • 3.409A = 750 KVA
    Konversi A ke KVA 3 Phase
    Volt menggunakan 380V
    KVA = V x I x 1.73
    • 1 A = 0.66 KVA
    • 190 A = 125 KVA
    • 760 A = 500 KVA
    • 1140 = 750 KVA

    1 kw berapa pk?
    1 kW = 1,34 PK
    1 kw berapa hp?
    1 kW = 1,34 HP
    1 kw berapa Ampere?
    1 kW = 2,63 A (380V) atau 1 kW = 4,54 A (220V)
    1 kw berapa kVA?
    1 kW = 1 kVA

    1 kva berapa watt?
    1 kVA = 1000 Watt
    1 kva berapa hp ?
    1 kVA = 1,34 HP
    1 kva berapa Ampere ?
    1 kVA = 2,63 A (380V) atau 1 kVA = 4,54 A (220V)
    1 kva berapa kW ?
    1 kVA = 1 kW
    1 kva berapa va ?
    1 kVA = 1.000 VA
    1 kva berapa kwh ?
    1 kVA = 1 kWH / Jam

    1 hp berapa watt ?
    1 HP = 745,7 Watt
    1 hp berapa kva ?
    1 HP = 0,745 kVA
    1 hp berapa Ampere ?
    1 HP = 1,96 A (380V) atau 1 HP = 3,38 A (220V)

    Semoga Informasi ini bermanfaat dan jika ada yang ingin ditanyakan monggo tinggalkan komentar untuk diskusi bersama.

    Baca selengkapnya »
    Cara Menghitung Thermal Overload Relay ( TOR ) dan Rangkaianya

    Cara Menghitung Thermal Overload Relay ( TOR ) dan Rangkaianya

    Thermal Overload Relay
    Motor Listrik AC
    Menghitung Overload Relay, Motor sangat perlu adanya pengamanan beban berlebih yang biasanya di sebut overload, lah untuk pengan tersebut biasanya nama alatnya ada TOR ( Thermar Overload Relay ) tanpa adanya alat ini maka motor bisa keluar asap atau yang sangat parah bisa meledak karena beban ( Load ) yang ditanggung oleh moter tersebut sangat berat maka dari itu aplikasi TOR ini sebagai pemutus disaat beban sudah mendekati batas Maksimum Motor.


    Rangkaian Thermal Overload Relay
    Symbol Rangkain TOR

    TOR sendiri bisa disetting sesui perhitungan yang matang jika tidak maka fungsi TOR sendiri tidak akan berfungsi dengan maksimal, maka dari itu saya bagikan tips untuk menghitung batas maksimum Motor yang harus di setting diTOR tersebut.

    Terdapat Motor 3 Fase dengan Name Plate sebagai berikut :
    • Motor 1 Phase 220V

    Name Plate Motor Listrik
    Name Plate Motor Listrik
    Diket :
    1. 0,75 Kw
    2. 5.21 A
    Maka, Dari Ampere saja kita sudah tahu dimana batas maksimum motor Current adalah 10 % dari Ampere Nominal motor,
    TOR = A x 10 %
    = 5.21 x 0.1
    = 0.521 A
    Jadi Untuk Settingan TOR adalah A + TOR 10 % = 5.21 + 0.521 = 5.731 A.
    • Motor 3 Phase 15 Hp
    Diket :
    1. 3 Hp = 15 x 736 = 11040 W
    2. 3 Phase = 1.73
    3. Cos Phi = 0.85 standart
    Maka, cari dulu amperenya sebagai berikut,
    I = P
    1.73 x V x Cos phi

    = 11040
    1.73 x 380 x 0.85

    = 11040 = 19.75 A
    558.79

    TOR= A x 10 %
    = 19.75 x 0.1
    = 1.97 A
    Jadi Untuk Settingan TOR adalah A + TOR 10 % = 19.75 + 1.97 = 21.72 A.

    Semoga Info yang saya berikan Bermanfaat bagi anda, ada juga untuk setting VSD anda bisa baca disini Setting VSD.
    Baca selengkapnya »
    Cara Penempatan Allocation Memory pada CP1H

    Cara Penempatan Allocation Memory pada CP1H

    CP1H I/O Memory Allocation
    CP1H terdapat 3 variasai dari CP1H - XA, CP1H - X, dan CP1H - Y dimana terdapat perbedaan dalam I/Onya PLC Management seperti pada gambar berikut :
    CP1H-XA40DR-A
    Dari gambar tersabut bisa diperbandingkan dimana CP1H - Y20DT-D dimana mempunyai 20 I/0 ( 12 Digital Input dan 16 Digital Output ), Sedangkan CP1H - X40DR-A mempunyari 40 I/O ( 24 Digital Input 16 Digital Output ), Sedangkan CP1H - XA40DR-A mempunyai 40 I/O ( 24 Digital Input, 16 Digital Ouput, 4 Analog Input, dan 2 Analog Output .
    Maka dari itu CP1H - XA40DR-A Lebih lengkap dari pada tipe PLC 2 yang lainya, CP1H - XA mempunyai 4 Analog Input dan 2 Analog Ouput yang sudah build In memory dengan CPUnya jadi tidak perlu lagi membeli expension Analog Input atau Output lagi.

    Allocation Memory

    Pada posting ini yang saya sampaikan cara mengetahui alamat ( Address ) dari Digital Input, Digital Ouput, Analog Input dan Analog Output Pada CP1H-XA40DR-A sebagai berikut:

    24 Digital Output.
    CP1H I/O Memory Allocation
    Digital Input
    Pada Gambar tersebut bisa dijabarkan seperti ini, PLC mempunyai 24 Digital Input yang dimana CP1H ini sangat sepecial dia tidak bisa menggunakan Bit ke 12 - 15 dalam artian batasan bit yang bisa dibaca ada 12 bit maka dari 0.00 - 0.11 adalah 12 bit maka kurang 12 bit lagi yang CIO berbeda yaitu 1.00 - 1.11 12 bit jika dijumlahkan makan 24 bit = 24 Digital Input.

    16 Digital Output
    CP1H I/O Memory Allocation
    Digital Output
    Pada digital Output ini CP1H max hanya membaca 8 bit aja yang sisanya dari 15 bit tidak digunakan, maka dari 8 bit + 8 bit = 16 bit jadi addresnya untuk digital output dimulai dari 100.00 Allocate dan seterunya sebagai berikut :
    8 DI = 100.00 - 100.07
    8 DI = 101.00 - 101.07

    Untuk Analog Input dan Ouput via Video aja oke.




    Semoga Bermanfaat

    Baca selengkapnya »

    Download